Jakarta (ANTARA) - Cloudera, Inc, sebuah perusahaan perangkat lunak Amerika yang menyediakan sistem manajemen data perusahaan yang menggunakan Apache Hadoop, secara signifikan melaporkan bahwa industri layanan keuangan dan telekomunikasi di wilayah Asia Pasifik berada di posisi terdepan dalam pengadopsian data dan analitik.

Dalam hal ini, industri layanan keuangan (financial services industry/FSI) diketahui mengalami peningkatan pengeluaran sebesar 46 persen sejak awal pandemi demi mendukung inisiatif transformasi digital seperti arsitektur hybrid multi-cloud, dan data serta solusi analitik.

Selain itu, mereka juga menilai bahwa industri telekomunikasi juga menambah pengeluarannya sebesar 48 persen untuk kebutuhan inisiatif yang sama.

Baca juga: Penguasaan big data dinilai solusi atasi kesenjangan kompetensi

"Angka-angka ini menjelaskan mengapa lembaga keuangan seperti Bank Mandiri dan UnionBank berinvestasi dalam solusi big data untuk mencapai tujuan bisnis, seperti dengan meningkatkan kepuasan pelanggan, mengungkap aliran pendapatan alternatif, atau meningkatkan efisiensi operasional," ungkap Vice President, Asia Pacific and Japan, Cloudera Remus Lim secara virtual, Jumat.

Dalam kesempatan ini, Remus Lim juga mengatakan bahwa data tetap jadi pendorong utama kinerja dan berbagai perusahaan harus mengadopsi strategi data enterprise (didefinisikan sebagai strategi yang menjangkau keseluruhan perusahaan, terintegrasi dan holistik, di semua lini bisnis) untuk meraih keuntungan.

Dia kembali menambahkan, menurut para pengambil keputusan bisnis senior yang mengikuti survei, perusahaan-perusahaan APAC di semua industri dengan strategi data enterprise yang matang dan menjalankannya paling tidak selama 12 bulan, melaporkan pertumbuhan profit lebih tinggi rata-rata sebesar 6 persen.

Baca juga: China International Big Data Industry Expo 2022 dimulai di Guiyang

"Ini didukung oleh Enterprise Data Maturity report kami yang menunjukkan bahwa 95 persen pengambil keputusan bisnis senior di seluruh APAC percaya bahwa memahami semua data di seluruh arsitektur hybrid, multi-cloud, dan on premise adalah sangat berharga," kata dia.

Untuk itu, Head of Enterprise Data Analytics Group, Bank Mandiri Billie Setiawan menyatakan kesetiaannya terhadap Cloudera sejak 2016, sebagai data analytics, untuk semua kegiatan yang terkait dengan analisis data, mulai dari mengelola data, standarisasi, dan mengoperasionalkannya, membuat satu single source of truth.

"Kami akan membangun lebih banyak kerjasama dengan Cloudera untuk menghasilkan inovasi-inovasi dan memberikan benefit bagi kami sebagai bank. Dari perspektif teknologi, dari perspektif pengetahuan, dan teknis," ujar dia.

Baca juga: China International Big Data Industry Expo 2022 siap digelar 26 Mei

Baca juga: China International Big Data Industry Expo 2022 dimulai di Guiyang

Baca juga: CISSReC lacak big data pendukung penundaan Pemilu 2024 melalui medsos

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022