Selamat datang di Masjid Giok, butuh perjuangan keras untuk bisa menyelesaikan masjid ini
Nagan Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh meresmikan penggunaan Masjid Agung Baitul A’la atau Masjid Giok Aceh yang berlokasi di Komplek Perkantoran Suka Makmue, ibu kota kabupaten setempat.
“Selamat datang di Masjid Giok, butuh perjuangan keras untuk bisa menyelesaikan masjid ini,” kata Bupati Nagan Raya HM Jamin Idham di Nagan Raya, Jumat.
Ia mengatakan pembangunan masjid tersebut memakan waktu selama 12 tahun karena sempat mengalami berbagai tantangan dan hambatan.
Namun saat ini bangunan masjid tersebut sudah dapat digunakan oleh masyarakat untuk menggelar ibadah shalat lima waktu, shalat Jumat dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya.
Baca juga: Bupati Gorontalo puji keindahan Masjid Giok Nagan Raya Aceh
Jamin Idham mengakui bahan dasar batu Giok Aceh yang digunakan dalam bangunan masjid meliputi dinding, tiang dan lantai masjid semuanya berasal dari kawasan Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh.
Menurutnya, batu giok tersebut diambil dari kawasan pegunungan Singgah Mata, Kecamatan Beuttong, Kabupaten Nagan Raya.
Sedangkan pengolahan batu tersebut dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus didatangkan dari Tulung Agung Provinsi Jawa Timur, dengan tempat pengolahan berada sekitar 500 meter dari lokasi Masjid Agung Baitul ‘Ala di Komplek Perkantoran Suka Makmue.
Jamin Idham menambahkan meski sudah menyelesaikan pembangunan dan pemasangan batu giok di dalam masjid, tahapan yang menjadi prioritas selanjutnya adalah membangun empat buah menara.
Untuk menyelesaikan keempat menara tersebut, pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran pada tahun 2023.
Baca juga: Pemkab: Masjid Giok Nagan Raya Aceh dibuka untuk umum pada Juni 2022
Bupati HM Jamin Idham juga mengharapkan pemimpin Kabupaten Nagan Raya ke depan agar dapat melanjutkan pembangunan Masjid Giok tersebut hingga selesai dengan sempurna.
Ia juga mengakui masjid sebagai ikon daerah tersebut juga diharapkan dapat menjadikan Kabupaten Nagan Raya lebih dikenal secara luas, dan menjadi salah satu tujuan wisata Islami di Aceh.
“Saya mengajak seluruh masyarakat, terutama yang berada di seputaran Masjid Agung Baitul A’la, agar memakmurkan masjid ini setiap waktu,” pintanya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Nagan Raya, Ardimartha mengatakan tahapan pembangunan Masjid Giok tersebut telah dimulai pada tahun 2010, saat daerah tersebut dipimpin oleh Bupati Drs T Zulkarnaini bersama Wakil Bupati HM Kasem Ibrahim BSc yang menjabat periode 2007-2012.
Baca juga: Gubernur Aceh: Masjid Giok Nagan Raya jadi destinasi wisata ziarah
Kemudian, diteruskan di periode kedua bersama Wakil Bupati HM Jamin Idham SE di periode tahun 2012-2017 dan kemudian pembangunannya terus dilanjutkan pada masa kepemimpinan Bupati HM Jamin Idham SE bersama Wakil Bupati H Chalidin Oesman periode 2017-2022, hingga dapat menyelesaikannya sampai ke tahap pemasangan batu giok.
“Batu giok tergolong ke dalam kelompok batu permata atau batu mulia,” kata Sekda.
Batu alam tersebut digunakan untuk melapisi lantai, sebagian dinding dan tiang dalam masjid dari berbagai jenis batu Giok Aceh.
Batu giok yang didominasi warna hijau itu, memiliki kadar yang tinggi dengan skala kekerasan mencapai 7 Mohs, kata Ardimartha.
Baca juga: Batu giok aceh mulai dipasang di lantai Masjid Agung Nagan Raya
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022