Jakarta (ANTARA) - Sherpa GCRG (Global Crisis Response Group) melakukan pertemuan ketiga membahas persiapan teknis pertemuan tingkat kepala negara GCRG yang merupakan agenda sampingan dalam sidang majelis umum PBB ke-77 pada 20 September 2022 mendatang.

  Pertemuan dipimpin oleh Deputi Sekretaris Jenderal PBB, Amina J. Mohammed yang dihadiri oleh seluruh Sherpa GCRG, dan dari Indonesia dihadiri langsung oleh Sesmenko Perekonomian, Susiwijono selaku Sherpa Indonesia di GCRG.

  "Pada Sidang Majelis Umum PBB terdapat dua agenda sampingan yakni Roundtable GCRG dan pertemuan terkait Climate Change,” kata Amina dalam keterangan resmi, Sabtu.

  Deputi Sekjen PBB Amina Mohammed menginformasikan bahwa Champions GCRG yang akan hadir adalah PM Barbados, PM Bangladesh, Kanselir Jerman, dan Presiden Senegal, sedangkan Presiden RI dan PM Denmark tidak hadir dalam pertemuan tersebut.


Baca juga: Sherpa GRCG bertemu Badan-Badan PBB di Indonesia tangani krisis pangan "Krisis sosial diperkirakan akan terus terjadi di beberapa kawasan dunia, seperti di Amerika Latin dan dapat menyebar ke kawasan lainnya. Mengantisipasi gejolak tersebut, komunitas global perlu mempersiapkan program jaringan pengaman sosial yang dapat menunjang ketersediaan pangan dan lapangan pekerjaan,” kata Amina.

  Dalam Roundtable GCRG, isu-isu pangan, energi, dan keuangan akan dibahas lebih lanjut, juga terkait pengelolaan transportasi komoditas pangan dan pupuk dari Ukraina.

  Sesmenko Perekonomian Susiwijono selaku Sherpa GCRG, menyampaikan bahwa Presiden RI tidak hadir pada SMU PBB ke-77 (77th UNGA) dan side event Roundtable GCRG, dan kehadiran Presiden akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri RI.

  Susiwijono juga menyampaikan update hasil-hasil pertemuan G20 untuk menjadi dasar pertimbangan dalam pembahasan di Roundtable GCRG tersebut , antara lain usulan “Bali Energy Transitions Roadmap” sebagai inisiatif agenda global dalam penguatan kerjasama internasional dan arsitektur energi.

Baca juga: Indonesia cari solusi krisis biaya hidup lewat forum GCRG “Roadmap ini mengatur kebijakan jangka panjang untuk mencapai SDGs dan mempercepat proses menuju Net Zero Emissions (NZE). Di dalamnya terdapat kerangka kerja untuk mempercepat transisi energi melalui tiga prioritas utama: mengamankan aksesibilitas energi, meningkatkan teknologi energi yang cerdas dan bersih, dan memajukan pembiayaan energi bersih,” kata Susi.

  Pada akhir pertemuan Sherpa GCRG, Deputi Sekjen PBB menyampaikan bahwa GCRG perlu bergerak maju dan bergegas untuk mewujudkan key-asks yang telah dibahas sebelumnya.

  “Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan pesan yang kuat ke masing-masing negara hingga pelaksanaan momentum pertemuan tahunan G20,” tegas Amina.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022