Pontianak (ANTARA) - Kepolisian Resor Bengkayang, Kalimantan Barat, menerjunkan puluhan personel untuk membantu proses evakuasi korban longsor di area penambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Kinande, Lembang Bawang.

"Sejak pagi kami tiba di lokasi bersama 30 personel. Dalam hal itu tidak hanya dari pihak Polres Bengkayang, namun juga turun dari Basarnas Sambas, BPPD Bengkayang, dan juga Dandim Singkawang," ujar Kepala Polres Bengkayang Ajun Komisaris Besar Polisi Bayu Suseno saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.

Kapolres mengatakan letak lokasi PETI yang masih dipersoalkan tersebut tidak menjadi alasan dalam penanganan bencana longsor dan evakuasi para korban.

Berdasarkan titik koordinat, lokasi PETI tempat terjadinya longsor masuk wilayah Dusun Buduk Sempadang, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas.

"Tapi, bukan soal letaknya di mana, saat ini soal tanggung jawab dan juga kemanusiaan kita. Jadi, tim kita sudah turun dari kemarin (Jumat, 16/9) sore, dan tadi pagi kita sama-sama dengan pihak Basarnas Sambas, BPBD Bengkayang dan juga Dandim turun bersama," ucap Kapolres.

Baca juga: Tim SAR cari puluhan korban tanah longsor PETI Bengkayang

Hingga saat ini, proses evakuasi korban longsor PETI masih terus dilakukan menggunakan peralatan ekskavator.

"Ini masih proses ekskavator, mudah-mudahan ketemu. Kami juga mendirikan posko di lokasi untuk pendataan korban dan keluarga korban yang datang ke lokasi. Untuk sementara terdapat satu keluarga korban yang mencari keluarganya atas nama Yudianto, asal Landak. Yudianto diduga menjadi korban tertimbun tanah longsor," jelas Bayu Suseno.

Menurut informasi, ada sekitar 20 orang tertimbun tanah longsor yang terjadi di lubang gelondongan di Dusun Sencepu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, Kamis (15/9) malam. Korban tertimbun tanah galian saat mendulang atau mencari emas menggunakan peralatan tradisional.

Baca juga: Operasi SAR libatkan puluhan orang pencarian penambang PETI Parimo

Hingga saat ini dilaporkan tujuh orang korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan empat korban di antaranya sudah teridentifikasi.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang Esidorus turut prihatin atas peristiwa longsor yang menimpa korban jiwa itu.

Esidorus meminta pemerintah daerah dan kepolisian melakukan investigasi sesuai dengan kewenangan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

"Turut prihatin atas kejadian longsor PETI yang menelan korban jiwa. Kita berharap agar pemerintah dan kepolisian melakukan investigasi sesuai dengan kewenangan dan para korban yang tertimbun segera ditemukan," katanya.

Pewarta: Dedi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022