Kekosongan vaksin COVID-19 tidak hanya terjadi di Papua saja namun di sejumlah provinsi juga mengalami hal yang sama
Jayapura (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kesehatan setempat berharap agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dapat menjawab surat permintaan kebutuhan vaksin COVID-19 yang mana kini stok vaksin mengalami kekosongan sejak 6 September lalu di Bumi Cenderawasih.
 
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aaron Rumainum di Jayapura, Sabtu, mengatakan pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai stok vaksin tersebut.
 
"Kekosongan vaksin COVID-19 tidak hanya terjadi di Papua saja namun di sejumlah provinsi juga mengalami hal yang sama," katanya.
 
Menurut Aaron, program pemerintah yang mewajibkan setiap orang yang ingin bepergian harus vaksin booster itu sangat bagus dimana membuat stok vaksin cepat habis.

"Ketika pemerintah belum mengeluarkan peraturan tersebut stok vaksin kami menumpuk banyak di gudang," katanya.
 
Ia menjelaskan untuk kabupaten yang mengalami ke kosong yakni Kota Jayapura, Biak dan Kabupaten Jayapura selain dari itu stok vaksin masih tersedia.
 
" Kami berharap masyarakat jangan panik, karena pemerintah Papua akan berupaya memenuhi kebutuhan vaksinasi," katanya.
 
Ia menambahkan berdasarkan data per 15 September 2022 persentase dari total sasaran Papua dimana untuk regional Papua dosis satu 59,5 persen, kedua 43,7 persen, ketiga 17,3 persen. Sedangkan u regional Papua Pegunungan dosis satu 5,0 persen, dosis dua 3,9 persen, dosis tiga 1,7 persen.
 
 
"Kemudian regional Papua Selatan dosis satu 67,9 persen, dosis dua 47,8 persen, dosis ketiga 18,4 persen, dan terakhir Papua Tengah dosis satu 22,7 persen, dosis dua 18,7 persen, dosis ketiga 9,3 persen," demikian Aaron Rumainum .
 

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022