Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 160 pemuda dan pemudi dari seluruh Indonesia, mengikuti Seleksi Nasional (Seleknas) Calon Kompetitor ASEAN Skills Competition (ASC) XIII yang digelar Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

"Seleksi ini untuk memilih generasi muda Indonesia yang kuat, unggul dan memiliki daya saing tinggi," kata Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Pandemi, krisis dan upaya pemulihan pasar kerja

Menteri Ida menjelaskan seleksi ini menjadi salah satu parameter seberapa besar penguasaan kompetensi generasi muda Indonesia, lembaga pendidikan, dan pelatihan vokasi.

Selain itu, katanya, seleknas tersebut juga menjadi tolok ukur bagi pemerintah daerah serta pelaku usaha dan industri dalam mengembangkan sumber daya manusia di daerahnya.

Menaker juga mengatakan seleknas bertujuan mendapatkan kandidat anak-anak muda yang akan mewakili Indonesia pada ajang WorldSkills ASEAN Competition pada Juli 2023 di Singapura.

"Diharapkan dari Seleknas ASC ini akan lahir putra-putri terbaik bangsa yang memiliki kesiapan baik dari keahlian, mental dan motivasi," katanya.

Baca juga: Menaker: BSU tahap pertama sudah disalurkan kepada 4,1 juta pekerja

Menaker juga menyambut baik keikutsertaan Indonesia pada ASEAN Skills Competition sebagai upaya menunjukkan kepada negara-negara ASEAN bahwa SDM Indonesia memiliki keunggulan kompetitif.

Peserta seleknas mengikuti 16 bidang kompetisi, antara lain, Administrasi Sistem Jaringan TI, Solusi Perangkat Lunak TI untuk Bisnis, Teknologi Desain Grafis, Teknologi Web, CAD Teknik Mesin, Terapi Kecantikan, Tata Rambut, Pemeliharaan CNC, Elektronika, Pendingin dan AC, Otomasi Industri, Layanan Restoran, Teknologi Otomotif,Teknologi Mode, Mekatronika dan Robotika Seluler.

Penutupan seleknas dan sekaligus peluncuran pemusatan pelatihan calon kompetitor ASC XIII Tahun 2022 dilakukan di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, Jawa Barat, Kamis(15/9).

Baca juga: Pertemuan Menteri Buruh -Menaker G20 hasilkan lima dokumen kesepakatan

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022