Shenyang (ANTARA) - Sirene serangan udara dan klakson mobil meraung di Shenyang, ibu kota provinsi Liaoning timur laut China, Minggu,  dalam peringatan ke-91 peristiwa 18 September yang menandai dimulainya invasi Jepang ke China.

Saat sirene selama tiga menit berbunyi di kota itu, para pejalan kaki mengheningkan cipta untuk memberikan penghormatan dan kendaraan membunyikan klakson. Sejak 1995, Shenyang telah membunyikan alarm serangan udara pada momen ini untuk memperingati Insiden 18 September selama 28 tahun berturut-turut.

Di Museum Sejarah 9.18, hampir 300 orang dari semua lapisan masyarakat berkumpul dan mengadakan upacara untuk memperingati Insiden 18 September dan Perang Perlawanan Rakyat China terhadap Agresi Jepang.

Diapit oleh pasukan kehormatan Tentara Pembebasan Rakyat, 14 perwakilan dari pemerintah pusat dan daerah, militer, dan berbagai sektor membunyikan lonceng besar sebanyak 14 kali sekitar pukul 09.18 waktu setempat, untuk memperingati 14 tahun perang sengit China melawan agresor Jepang.

Pada 18 September 1931, pasukan Jepang meledakkan salah satu bagian jalur kereta yang berada di bawah kendali mereka di dekat Shenyang dan menuduh pasukan China melakukan sabotase sebagai dalih serangan tersebut. Pada malam harinya, mereka membombardir barak-barak di dekat Shenyang, yang memulai invasi berdarah.



Diproduksi oleh Xinhua Global Service


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022