Manado (ANTARA) - Akumulasi kasus positif COVID-19 di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada bulan September telah melampaui bulan Agustus yang sebanyak 584 orang.

Hingga tanggal 17 September, akumulasi kasus di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut telah mencapai sebanyak 656 orang.

"Kenaikan kasus secara fluktuatif ini bukan karena surveilans aktif, tapi surveilans pasif," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut, Mery Pasorong di Manado, Senin.

Pembelajaran dari surveilans pasif ini karena merasa mungkin terpapar COVID-19, seseorang segera memeriksakan diri ke rumah sakit.

Baca juga: COVID-19 di Sulut naik empat kali lipat selama Agustus

Baca juga: Satu kasus warga meninggal di Sulut belum divaksin COVID-19


Hal lainnya, ketika menderita penyakit kemudian mendatangi rumah sakit untuk berobat dan terdeteksi positif COVID-19.

Menurut Mery, masyarakat dengan komorbid atau memiliki penyakit berisiko tinggi, kondisi kesehatannya dapat diperburuk ketika terkonfirmasi positif COVID-19.

"Ini menjadi perhatian atau kewaspadaan bersama bahwa sekecil apapun COVID-19 membutuhkan pencegahan dan perlindungan ekstra bagi mereka yang menderita komorbid," ujarnya.

Dia menyebutkan, dari surveilans pasif tersebut tidak bisa diprediksi kapan puncak pandemi COVID-19.

Dia tetap berharap warga disiplin menerapkan protokol kesehatan di dalamnya menggunakan masker serta segera mendapatkan vaksinasi.

Akumulasi data Satgas Penanganan COVID-19 Sulut, kasus harian terbanyak terjadi di tanggal 3 September yaitu sebanyak 81 orang, bulan sebelumnya tanggal 26 Agustus yaitu 77 orang.*

Baca juga: Kasus COVID-19 di Sulut capai 51.917 setelah bertambah 77 kasus baru

Baca juga: COVID-19 naik signifikan, Satgas ajak warga Sulut segera divaksin

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022