Pada 2019, India menyumbangkan devisa hingga 71.160 dolar AS atau setara Rp9,9 triliun yang berasal dari 657,3 ribu kunjungan wisman India ke Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memfasilitasi industri pariwisata dalam ajang Outbound Travel Mart (OTM) 2022 di Jio World Convention Centre, Mumbai, India, pada 13-15 September 2022.

“India merupakan salah satu pasar penting bagi pariwisata Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan asal India pascapandemi COVID-19 yang tercatat pada semester I tahun ini Indonesia telah menerima 52.909 kunjungan wisman asal India ke Indonesia,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno lewat keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Ajang OTM diikuti sekitar 150 peserta dari enam negara mengingat pameran tersebut salah satu bursa pariwisata terbesar di India.

Kegiatan yang merupakan bagian dari Kerjasama Terpadu (KST) dengan SVAAGAT ini kemudian dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan sales mission ke dua kota di India, yakni di Chennai pada 16 September 2022 dan Bangalore pada 19 September 2022.

Fasilitasi tersebut diharapkan memperkuat eksistensi pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia di pasar India dan mendorong meningkatnya minat kunjungan wisman India.

Sandiaga menginginkan eksposur Indonesia di kancah internasional dapat menjadi salah satu stimulus kebangkitan ekonomi nasional, sekaligus membuka kembali lapangan pekerjaan bagi masyarakat pariwisata yang terdampak pandemi COVID-19.

“Hal ini ditopang oleh pelonggaran peraturan kedatangan internasional dan pemberlakuan kembali Visa on Arrival (VoA) kepada 86 negara (termasuk India) serta pulihnya kepercayaan dunia pariwisata internasional kepada Indonesia,” ucapnya

Indonesia, terutama Bali, dikatakan menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan India untuk pernikahan dan bulan madu.

Selain itu, terdapat pula kedekatan budaya Indonesia dan India yang bisa dimanfaatkan untuk menarik kunjungan turis asal negara tersebut. Beberapa kedekatan budaya itu seperti Kisah Ramayana, Mahabharata, serta nama-nama pewayangan yang berasal dari India.

"Pada 2019, India menyumbangkan devisa hingga 71.160 dolar AS atau setara Rp9,9 triliun yang berasal dari 657,3 ribu kunjungan wisman India ke Indonesia," ungkap Menparekraf.

Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf R. Wisnu Sindhutrisno menerangkan bahwa pihaknya memfasilitasi 24 delegasi industri pariwisata yang telah dikurasi guna mempromosikan berbagai paket wisata menarik, termasuk kampanye #ItsTimeforBali.

Tidak terbatas pada Bali saja, Indonesia memperkenalkan destinasi lain yang diminati oleh pangsa pasar India, seperti Jakarta, Kepulauan Riau, dan Destinasi Pariwisata Prioritas. Kemudian enam dari sepuluh Destinasi Pariwisata Prioritas yang diusung oleh delegasi, antara lain: Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Danau Toba, Likupang, dan Bromo-Tengger-Semeru (BTS).

“Rangkaian kegiatan ini bertujuan menyampaikan arah kebijakan dan perkembangan pariwisata Indonesia terkini. Sekaligus bagian dari upaya membangkitkan kembali ekonomi Indonesia dengan memfasilitasi business deal antara sellers Indonesia dan buyers India,” ujar Wisnu.

Baca juga: Sandiaga: Sejumlah maskapai asing buka penerbangan langsung ke RI

Baca juga: Indonesia dan Belanda buka peluang kerja sama di bidang film dan gim

Baca juga: Sandiaga sampaikan urgensi rantai pasok industri parekraf di NTB

 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022