Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 30 persen dari lebih kurang 7.500 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Indonesia terutama di daerah terpencil saat ini tidak memiliki tenaga dokter, kata Menkes Siti Fadilah Supari. "Ketiadaan dokter yang bertugas di ribuan Puskemas itu, karena kurangya minat minat tenaga dokter dan keterbatasan fasilitas yang disediakan pemerintah daerah (pemda)," katanya kepada pers di Jakarta, Rabu. Dalam menyambut Hari Kesehatan Sedunia (HKS) ke-58 pada 7 April 2006, Menkes berharap, pemda provinsi, kabupaten/kota memberikan fasilitas termasuk insentif gaji agar para dokter bersedia bertugas di Puskemas dan rumah sakit umum daerah (RSUD) khususnya di daerah terpencil. Depkes melalui anggaran pengembangan SDM sebesar Rp90 milir per tahun juga telah memberikan honor atau insentif kepada pegawai tidak tetap (PTT) untuk dokter spesialis Rp7,5 juta per bulan, dr umum sebesar Rp5 juta per bulan dan perawat Rp2,5 juta per bulan bagi mereka bertugas di daerah terpencil, sangat terpencil, perbatasan dan rawan bencana. Menkes menyatakan optimis, dengan insentif dari Depkes dan pemda, para dokter spesialis, umum, gigi, perawat dan bidan akan bersedia ditempatkan lagi di Puskemas khususnya di daerah terpencil untuk jangka waktu 1-3 tahun sebagai PTT. Menjawab pertanyaan pers tentang ketidakaktifan Posyandu saat ini, Menkes menegaskan, pemerintah pusat sejak 2005 telah memberikan bantuan stimulus Rp50 ribu per bulan untuk setiap Posyandu serta peralatan timbangan bayi dan makanan tambahan anak, sehingga posyandu dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. HKS 2006 bertemakan "Bersama Bekerja untuk Kesehatan" itu menjadi istimewa karena menandai pencanangan Dekade SDM Kesehatan Sedunia 2006-2015 oleh Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) yang dimaksudkan untuk menggalang dukungan internasional selama 10 tahun ke depan agar krisis SDM kesehatan dapat diatasi. Menurut Menkes, masalah SDM kesehatan yang dihadapi Indonesia saat ini, antara lain jumlah, jenis, dan kualifikasi serta masih kuranya tenaga kesehatan di daerah terpencil, rawan bencana dan di daerah pemekaran. Selain itu, belum meratanya persebaran tenaga kesehatan di daerah dan tingkat kesejahteraan yang masih kecil untuk tenaga kesehatan yang bertugas di daerah terpencil, rawan bencana serta menghilangnya atau belum ada penggantinya untuk tenaga kesehatan seperti juru malaria. Kendati demikian, Depkes sejak 1999 - 2005 telah menugaskan 40 angkatan dr umum PTT sebanyak 35.214 orang, 33 angkatan drg PTT sebanyak 8.957 orang di Puskesmas dan RSUD serta mengangkat 66.787 bidan desa PTT, sebanyak 32.173 bidan PTT diantaranya masih aktif bekerja di desa.(*)

Copyright © ANTARA 2006