Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bibit siklon tropis 94W yang terpantau di laut Filipina sebelah timur tidak menimbulkan dampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia.

"Dalam 24 jam ke depan bibit 94W tidak menimbulkan dampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik, BMKG, Fachri Radjab di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Bibit siklon tropis 97W pengaruhi tinggi gelombang di Laut Natuna

Ia mengemukakan bibit siklon tropis 94W terpantau di Laut Filipina sebelah timur laut Filipina, tepatnya di sekitar 18,5 derajat lintang utara, 138,0 derajat bujur timur dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan udara minimum 1006 milibar (mb).

Disampaikan, pantauan citra satelit cuaca Himawari-8 kanal Enhanced IR menunjukkan adanya aktivitas konvektif dalam enam jam terakhir, namun masih berupa cluster awan Cumulonimbus yang belum beraturan.

"Sirkulasi terpantau di lapisan bawah hingga lapisan menengah, namun masih tampak melebar dan bergeser ke arah utara di lapisan 700 hPa dan 500 hPa," katanya.

Baca juga: Waspadai dampak tak langsung bibit siklon tropis 92W di Laut Filipina

Baca juga: Dua bibit siklon tropis berdampak potensi hujan lebat-gelombang tinggi


Ia memaparkan kondisi lingkungan dimana bibit ini berada memiliki suhu muka laut yang hangat (29-30 derajat Celcius), konvergensi lapisan bawah lemah (10-15 s-1), divergensi lapisan atas sedang (15-20 s-1), dan shear vertikal lemah (5-10 kt), serta vortisitas kuat di lapisan bawah.

Model NWP skala global menunjukkan bahwa sistem ini bergerak ke arah barat-barat laut. "Potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah," kata Fachri.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022