Kami sejauh ini melihat, BI akan kembali menaikkan suku bunga dengan besaran 25 bp ke 4 persen
Jakarta (ANTARA) - Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz memproyeksikan Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp) seiring adanya sinyal hawkish dari bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).

Dengan itu, dia memperkirakan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) akan naik dari 3,75 persen menjadi 4 persen.

“Kami sejauh ini melihat, BI akan kembali menaikkan suku bunga dengan besaran 25 bp ke 4 persen,” kata Irman saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan BI mempertimbangkan adanya sinyal hawkish (suku bunga tinggi) dari The Fed yang masih membuka opsi kemungkinan menaikkan suku bunga acuannya hingga 100 bp pada pekan ini.

“Fed semakin hawkish dengan membuka opsi peningkatan bunga 100 bp jika dibutuhkan,” kata Irman.

Dia menyebut hal ini disebabkan oleh melonjaknya data inflasi Amerika Serikat yang tercatat pada Agustus 2022 mencapai 8,3 persen secara year on year (yoy).

Selain itu, menurut dia, BI juga mempertimbangkan berbagai survei pada minggu ketiga bulan September 2022 yang memperkirakan inflasi domestik akan menyentuh angka 5,9 persen yoy pada akhir bulan ini.

Sebelumnya, tercatat inflasi domestik berada di angka 4,69 persen yoy pada Agustus 2022.

Irman menjelaskan upaya menaikkan suku bunga acuan dapat menahan lonjakan inflasi dan menarik arus investasi asing. Namun, di sisi lain, dapat mengerek biaya pinjaman hingga menurunkan harga aset keuangan.

Dengan itu, pertumbuhan ekonomi dapat terhambat, dia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini dapat mencapai 5,32 persen yoy, namun akan melambat pada 2023 menjadi 5,10 persen yoy.

Seperti diketahui, BI akan melaksanakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama dua hari pada bulan ini, yakni 21-22 September 2022.

Baca juga: BI naikkan suku bunga jadi 3,75 persen, mitigasi kenaikan inflasi inti
Baca juga: Kemenkeu: Investor respons positif kenaikan bunga BI dan harga BBM
Baca juga: Bank Mandiri belum sesuaikan bunga kredit usai kenaikan suku bunga BI

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022