Jakarta (ANTARA) - Indonesia Mengajar melakukan program konferensi pendidikan di Timur Indonesia menghadirkan sebanyak 62 pandangan terkait pendidikan di wilayah timur Indonesia.

“Konferensi ini menghadirkan sebanyak 62 pandangan atau insight terkait pendidikan di timur Indonesia. Pandangan-pandangan yang ada tersebut diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia bagian timur,” ujar Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar Hikmat Hardono dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Pandangan tersebut berasal dari para akar rumput yakni dari para akademisi, penggerak pendidikan, hingga pelaku budaya. Pandangan-pandangan tersebut merupakan potret pendidikan di wilayah timur Indonesia selama 12 tahun kiprah Indonesia Mengajar di wilayah tersebut.

Baca juga: Gerakan UI Mengajar galang dana bantu sekolah di pelosok negeri

“Kami juga mengumpulkan pandangan atau praktik baik pendidikan di wilayah timur Indonesia, dengan mengundang para penggerak pendidikan, guru, dan lainnya. Materi-materi yang masuk kemudian dikurasi oleh para fasilitator,” kata dia.

Dia berharap pandangan tersebut dapat menjadi bahan bagi pemangku kepentingan dalam menghasilkan suatu kebijakan terutama terkait pendidikan di wilayah Indonesia bagian timur.

Hikmat mengatakan total terdapat 1.155 pengajar muda dari Indonesia Mengajar yang sudah bekerja di 38 kabupaten selama 12 tahun mengajar.

Baca juga: Indonesia Mengajar-EF ajarkan bahasa Inggris ke pelosok

Pelaksanaan “Konferensi: Pendidikan di Timur Indonesia” akan diselenggarakan di Jakarta pada 24 September hingga 25 September 2022. Konferensi ini akan diikuti berbagai pihak mulai dari pegiat pendidikan, akademisi, pemerintah daerah, dan peneliti.

Konferensi itu juga menghadirkan berbagai ruang diskusi mulai ruang kebijakan, ruang budaya dan pendidikan, ruang dampak berkelanjutan, ruang inisiatif dan ruang interaksi.

Seorang pengajar muda angkatan XXI Kabupaten Maybrat Iffah Sulistyawati mengatakan kondisi infrastruktur pendidikan di daerah tersebut sudah cukup baik. Akan tetapi hal itu tidak didukung dengan sumber daya manusia pendidik yang cukup baik.

Baca juga: 3.000 guru siap bertugas di pelosok Indonesia

Iffah mengatakan selama bertugas di Maybrat, dia menerima perlakuan yang sangat baik dan masyarakat setempat sangat mendukung dirinya mengajar di sekolah tersebut. Bahkan masyarakat bahu-membahu mendukungnya sebagai pendidik di daerah itu.

Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022