Koperasi juga bisa mengolah setengah jadi, mulai dari sortir, pengeringan, atau pengolahan tepung dan sejenisnya.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan koperasi dapat menjadi offtaker pertama dari seluruh hasil panen budidaya rumput laut yang dihasilkan para petani.

"Koperasi juga bisa mengolah setengah jadi, mulai dari sortir, pengeringan, atau pengolahan tepung dan sejenisnya," kata Menkop pada acara panen rumput laut di Cantigi, Indramayu, Jawa Barat, lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Dia menekankan tentang urgensi penguatan kemitraan rantai pasok berbasis koperasi sebagai kunci sukses hilirisasi industri rumput laut di Indonesia.

Baca juga: KKP kawal ekspor perdana 52,4 ton rumput laut Tarakan ke Vietnam

Di sektor hulu, lanjutnya, Teten meminta pembudidaya tetap fokus meningkatkan produksi rumput laut, tapi  jangan sampai lupa untuk berkoperasi.

Setelah koperasi menjadi offtaker pertama, mitra swasta atau BUMN bisa menyerap produk rumput laut dari koperasi, sehingga kemitraan usaha yang terjalin kokoh dan saling menguatkan.

"Kemitraan rantai pasok seperti ini, baik nasional maupun global akan mempercepat hilirisasi produk rumput laut Indonesia," ucap Menkop.

Menurut dia, dukungan akses pembiayaan melalui perbankan maupun Lembaga Pengelola Dana Bergulir-Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB-KUMKM) juga diperlukan bagi para nelayan selaku anggota koperasi.

"Itu sebagai penguatan permodalan dan investasi pada kegiatan usaha budidaya ikan bandeng dan rumput laut. Karena, usaha tersebut memiliki nilai jual dan potensi yang cukup tinggi," ujar Teten.

Baca juga: Presiden berdialog bersama nelayan dan pembudidaya rumput laut Tual

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Indramayu Nina Agustina menyebutkan bahwa Kecamatan Cantigi memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan sentra rumput laut karena lahan budidaya rumput di wilayah itu paling luas bila dibandingkan dengan kecamatan lain yang ada di wilayah pesisir.

Nina menyampaikan, potensi rumput laut di Kabupaten Indramayu mencapai luas 485 hektare (ha). Jumlah tersebut tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Cantigi 225 ha, Pasekan 125 ha, Indramayu 75 ha, Sindang 25 ha, Kandanghaur 20 ha, dan Losarang 15 ha.

"Secara total, kami memiliki garis pantai sepanjang 147 kilometer. Produksi ikan kami juga terbesar di Jabar," ungkapnya.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022