Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima Ketua Akademisi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Satryo Soemantri Brodjonegoro beserta jajaran di kediaman resmi Wapres Jakarta.

"Pak Wapres sangat apresiasi terhadap pertemuan ini, bahkan beliau berharap agar ada pertemuan lanjutan. Bahkan Wapres juga bersedia untuk menjadi pembicara utama dalam pertemuan ilmuwan lanjutan itu, tetapi yang diharapkan itu adalah terutama ilmuwan-ilmuwan muda sebagai regenerasi," kata Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi usai mendampingi Wapres dalam pertemuan tersebut di Jakarta, Rabu.

Dalam pertemuan tersebut, AIPI melaporkan tentang keberhasilan penyelenggaraan "Science 20" yang merupakan salah satu rangkaian acara dari Presidensi G20.

Baca juga: Ma'ruf Amin: Sangat wajar kepolisian mendapat pengawasan berlapis

Wapres Ma'ruf Amin pun mengapresiasi keberhasilan tersebut dan mendorong agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan ke depannya dengan mengusung tema-tema yang berbeda dan menghadirkan tidak hanya ilmuwan senior, namun juga para ilmuwan muda.

"Jadi ilmuwan-ilmuwan yang sekarang sudah ada potensi yang sangat besar, dan Wapres sangat mengapresiasi karena ini kaitannya dengan maju dan tidaknya bangsa ini ke depan," ungkap Masduki.

AIPI juga melaporkan hasil kesepakatan yang diperoleh dari pertemuan Science 20. Kesepakatan pertama adalah bahwa seluruh ilmuwan yang hadir baik dari dalam negeri ataupun mancanegara sepakat bahwa seluruh terapan dalam kehidupan manusia harus berdasarkan ilmu pengetahuan.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin lakukan kunjungan kerja ke Kalbar dan Jateng

"Bahwa seluruh terapan dalam berbagai kehidupan apakah itu mengenai 'sustainablity' (keberlanjutan) untuk lingkungan hidup, apakah itu untuk perubahan iklim atau bidang kesehatan semuanya kalau itu mau diterapkan itu harus berbasis ilmu pengetahuan. Artinya berdasarkan terapan,” papar Masduki.

Lebih lanjut Masduki menyampaikan, kesepakatan kedua yang dihasilkan dari pertemuan Science 20 adalah segala temuan yang dihasilkan dari ilmu pengetahuan jangan sampai memakan korban manusia.

"Yang kedua yang dilaporkan juga adalah bahwa Indonesia mengusulkan bagaimana agar temuan 'science' dan teknologi itu kalau terjadi berbagai perubahan-perubahan, disrupsi, jangan sampai manusia menjadi korban. Namanya temuan teknologi itu basisnya itu adalah basis manusia, untuk memanfaatkan manusia. Oleh karena itu, sekecil mungkin manusia setidaknya tidak menjadi korban, terutama dalam konteks pekerjaan," ungkap Masduki.

Baca juga: Wapres Ma'ruf kenang Azyumardi Azra sebagai akademisi berkaliber dunia

Menurut Masduki, inisiatif dan gagasan Indonesia diterima yaitu agar perubahan apapun yang terjadi akibat temuan ilmu pengetahuan dan teknologi baru harus berpusat pada eksistensi manusia.

Sebagai informasi, Science20 (S20) merupakan pertemuan/forum bagi para peneliti dan ilmuwan dari seluruh negara G20 untuk berkumpul dan membahas keilmuan yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan global serta ilmu pengetahuan dan terapannya dalam kehidupan manusia.

Selain Ketua AIPI, hadir dalam pertemuan ini Wakil Ketua AIPI Sofian Effendi, Deputi Chairman of Development Policy BRIN Mego, Anggota Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI Jamaluddin Jompa, Anggota Komisi Ilmu Kedokteran AIPI Sofia Mubarika Haryana.

Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai, dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022