Jakarta (ANTARA) - Rencana pembangunan pusat pelatihan sepak bola di ibu kota negara (IKN) Nusantara ternyata merupakan buah ide usulan pelatih tim nasional Shin Tae-yong kepada Presiden Joko Widodo, demikian diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.

"Pada saat Bapak Presiden di Korea, Coach Shin Tae-yong sedang berada di sana kemudian diundang makan malam. Kemudian ada obrolan. Kemudian ditanya Bapak Presiden apa yang kamu butuhkan yang paling mendasar," kata Amali kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Menpora mengaku mendapatkan informasi itu saat mendampingi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan bertemu Presiden di Istana Merdeka pada 3 Agustus lalu, di mana sesudahnya ia menyampaikan kepada publik terkait rencana pembangunan pusat pelatihan sepak bola di IKN Nusantara.

Baca juga: Pemerintah akan bangun pusat pelatihan sepak bola di IKN Nusantara

Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Shin Tae-yong yang dimaksud Menpora merujuk pada saat Kepala Negara melakukan kunjungan kerja ke Asia Timur, termasuk Korea Selatan medio akhir Juli.

"Beliau (Shin Tae-yong) sampaikan Indonesia tidak punya training camp, jadi kalau main masih menumpang di stadion-stadion dan menunggu jadwal, itu tidak baik untuk pembinaan. Maka Pak Presiden (bilang) oke, saya siapkan," ujar Amali.

Menurut Menpora, Presiden Jokowi kemudian menindaklanjuti pernyataannya kepada Shin tersebut dengan mengundang dirinya dan Ketum PSSI untuk menyampaikan rencana lebih lanjut.

"Beliau (Presiden Jokowi) sampaikan kalau ada calon atau tempat lain silakan siapkan, tapi kalau tidak ada, ada lahan di IKN," kata Amali.

Baca juga: Shin Tae-yong sebut kepercayaan diri kunci timnya tekuk Vietnam

Menpora menegaskan kembali bahwa baik dirinya maupun Ketum PSSI menyambut positif rencana pembangunan pusat pelatihan sepak bola di IKN Nusantara, sebab hal itu menjadi salah satu kelemahan pembinaan si kulit bundar di Tanah Air.

Dengan keberadaan pusat pelatihan para atlet tim nasional bukan saja bisa menggelar latihan terjadwal secara reguler, tetapi setiap pemain juga bisa menambah porsi latihan masing-masing.

Sebagai tindak lanjut arahan Presiden tersebut, Menpora mengaku telah menyampaikan surat terkait rancangan dan rincian rencana pembangunan pusat pelatihan sepak bola melalui Sekretariat Presiden.

"Itu sedang dipertimbangkan. Tentu ya, tetapi kita menunggu saja, sebab nanti kalau itu oke yang mengerjakan bukan kita, bukan PSSI, tetapi Kementerian PUPR," kata Amali.

Menurut Menpora dalam surat tersebut tercantum desain lapangan-lapangan yang akan dibangun serta arena utama yang mungkin bisa dipakai sebagai lokasi pertandingan tim nasional.

"Dan kemungkinan kantor federasi (PSSI -red) juga akan di sana. Karena kalau kita pindah ke IKN maka ketentuan federasi internasional itu bahwa federasi nasional itu harus ada di ibu kota negara," katanya.

Baca juga: Shin Tae-yong minta pemain Indonesia di luar negeri tak cepat puas

Sebelumnya, pada 3 Agustus, Menpora juga menyatakan bahwa pusat pelatihan sepak bola bukan satu-satunya fasilitas olahraga yang direncanakan dibangun pemerintah di IKN Nusantara nanti.

Menurut Menpora pemerintah akan membangun berbagai fasilitas olahraga di IKN Nusantara, baik itu fasilitas utama maupun fasilitas pendukung secara lengkap.

Langkah itu ditempuh berkenaan dengan rencana Indonesia maju dalam pencalonan tuan rumah Olimpiade 2036.

"Beliau beberapa waktu yang lalu sudah memberikan arahan kepada saya untuk kita bidding menjadi tuan rumah Olimpiade 2036, tetapi (nanti) proposal itu sudah mencantumkan pelaksanaannya ada di IKN," ujar Menpora.

Baca juga: Presiden minta timnas sepak bola amputasi bermain lepas di Piala Dunia

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022