London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (22/9), berbalik turun tajam dari kenaikan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 1,08 persen atau 78,12 poin menjadi menetap di 7.159,52 poin.

Indeks FTSE 100 terkerek 0,63 persen atau 44,98 poin menjadi 7.237,64 poin pada Rabu (21/9), setelah merosot 0,61 persen atau 44,02 poin menjadi 7.192,66 poin pada Selasa (20/9), dan tergelincir 0,62 persen atau 43,59 poin menjadi 7.236,68 poin pada Jumat (16/9).

Bursa Efek London ditutup pada Senin (19/9) untuk hari libur umum prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II.

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC yang terpuruk 11,50 persen, serta perusahaan yang mengoperasikan jaringan toko ritel yang menjual pakaian olahraga dan rekreasi bermerek JD Sports Fashion PLC anjlok 8,40 persen.

Sementara itu, Coca-Cola HBC AG, salah satu perusahaan pembotolan dalam sistem Coca-Cola, yang mengoperasikan pabrik di Eropa, Afrika, dan Asia meningkat 2,32 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham grup perusahaan pertambangan global terkemuka yang berfokus pada pencarian, penambangan, dan pemrosesan sumber daya mineral Rio Tinto PLC terdongkrak 2,29 persen, serta perusahaan operator penjualan ritel material untuk perbaikan rumah Kingfisher PLC menguat 1,26 persen.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022