Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membahas pasokan pupuk dunia dan persiapan konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 dalam pertemuan kelompok negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia).

Pertemuan menteri luar negeri MIKTA itu digelar di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-77 di New York, Amerika Serikat, pada Kamis (22/9), menurut keterangan Kementerian Luar Negeri RI yang diterima pada Jumat. ​

Pada pertemuan tersebut, Retno menekankan pentingnya pasokan pupuk dunia untuk mengatasi krisis pangan.

"Jika kita gagal mengatasi masalah pupuk, situasi pangan akan memburuk, khususnya terkait beras. Dan masalah beras ini berkaitan dengan 2 miliar manusia," katanya.

Retno juga membahas persiapan KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada November.

Dunia menumpukan harapan pada G20 sebagai katalis pemulihan ekonomi global, dan G20 harus dapat memenuhi harapan tersebut, kata dia.

Dia juga menegaskan bahwa G20 tidak boleh tersandera oleh dinamika geopolitik.

"Saya harap negara MIKTA dapat mendukung keberhasilan G20, terutama KTT 20 di Bali pada November mendatang, dan memastikan KTT dapat menghasilkan concrete deliverables yang berisi komitmen untuk mengatasi tantangan global," ujarnya.

Pada pertemuan itu, para Menlu MIKTA menekankan komitmen mereka sebagai kelompok negara kekuatan menengah (middle-power) untuk memberikan kontribusi konkret dalam upaya mengatasi krisis kemanusiaan di beberapa negara, khususnya untuk membantu meningkatkan pelindungan sosial dalam mengantisipasi krisis di masa depan.

Indonesia akan memegang Keketuaan MIKTA pada 2023.

Baca juga: Indonesia majukan perdamaian dan kolaborasi di tengah krisis
Baca juga: Menlu RI ajak negara GNB suarakan paradigma baru kerja sama global
Baca juga: Menlu RI sampaikan perkembangan persiapan KTT G20 di forum global

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022