Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah Pengolahan Air Limbah (Perumda Paljaya) berupaya meningkatkan sistem sanitasi atau air buangan dengan membangun tangki septik sesuai standar di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Agar tidak mengancam kerusakan lingkungan dan kesehatan masyarakat," kata Direktur Utama Perumda Paljaya Aris Supriyanto di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Jakarta Timur cari solusi permasalahan sanitasi warga Ciracas

Selain itu, Aris menuturkan cara penyedotan lumpur tinja secara berkala perlu dilakukan agar air yang keluar dari tangki septik lebih aman dan tidak mencemari air tanah atau air permukaan.

Menurutnya, air limbah jika dibuang langsung ke badan air bukan hanya merusak lingkungan namun juga mengancam kesehatan masyarakat karena menyebabkan penyakit berbasis air (waterborne disease) seperti diare, thyphus dan kolera.

Disebutkan pula ada dua pendekatan dalam pengelolaan air limbah yakni yang pertama pendekatan terpusat menggunakan system perpipaan untuk mengalirkan air limbah ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Saat ini Paljaya dengan IPAL Setiabudi dan IPAL Krukut melayani zona 0 dengan kapasitas total sekitar 30.000 m3/hari yang saat ini melayani 2.699.205 PE dan akan terus bertambah seiring perluasan jaringan perpipaan.

Lebih lanjut, pendekatan kedua melalui penggunaan sistem setempat dimana masing-masing rumah memiliki tangki septik yang aman dengan penyedotan lumpur tinja secara berkala minimal tiga tahun sekali.

"DKI Jakarta memiliki dua instalasi pengolahan lumpur tinja di Pulo Gebang dan Duri Kosambi yang beroperasi dengan kapasitas total 1.800 m3/hari," tuturnya.

Perumda Paljaya juga bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan berupaya mengembangkan layanan air limbah bagi masyarakat untuk memenuhi target Standar Pelayanan Minimal yang diamanatkan oleh PP No. 2 Tahun 2018.

Baca juga: Jelang musim hujan, warga Jakut didorong ubah perilaku sanitasi

Salah satu implementasinya yaitu pengembangan sewerage zona 1 dan 6 dalam waktu dekat.

Berdasarkan Master Plan Tahun 2012, diproyeksikan mayoritas wilayah di DKI Jakarta akan memiliki sistem jaringan perpipaan air limbah pada 2050.

Sementara itu, Aris berharap masyarakat berperan aktif menghubungi Perumda Paljaya dalam mengatasi persoalan air limbah di DKI Jakarta untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota yang sehat dengan sanitasi yang aman.

"Kami terus berinovasi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik untuk mewujudkan Kota Jakarta yang sehat," tuturnya.

Perusahaan Umum Daerah Pengolahan Air Limbah Jakarta (Perumda Paljaya) akan merayakan hari jadinya yang ke-31 pada Senin, 26 September mendatang.

Salah satu kegiatan di antaranya bersepeda santai (fun bike) yang digelar pada hari Minggu pagi pukul 06.00 WIB.

Acara ini akan diikuti sekitar 200 peserta dari jajaran direksi, komisaris dan karyawan, serta masyarakat umum dan komunitas sepeda.

Titik mulai akan dilakukan di depan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) MBBR Krukut Jalan Masjid Hidayatullah, Karet Semanggi, Jakarta Selatan.

Kemudian menyusuri jalur bebas kendaraan atau Car Free Day (CFD) sampai ke Patung Kuda lalu kembali ke titik mulai pertama.

HUT Paljaya tahun 2022 mengambil tema “Sanitasi Aman Untuk Jakarta” dengan harapan mampu meningkatkan sanitasi yang aman untuk masyarakat DKI Jakarta.

Baca juga: Pemkot Jakut siapkan fasilitas sanitasi di pengungsian Kampung Bandan

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022