Kuala Lumpur (ANTARA) - Inflasi Malaysia mengalami peningkatan sebesar 3,1 persen untuk periode Januari-Agustus 2022, kata Menteri Bidang Ekonomi di Departemen Perdana Menteri Mustapa Mohamed, Jumat.

Angka tersebut, menurut dia, sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 3,2 persen untuk  2022, yang didorong oleh permintaan domestik yang kuat, harga komoditas yang masih tinggi dan gangguan pada rantai pasokan global.

Dalam keterangan tertulisnya tersebut, Mustapa mengatakan untuk Agustus 2022, tingkat inflasi nasional sedikit meningkat menjadi 4,7 persen (year on year) dibandingkan 4,4 persen pada Juli 2022 dan tingkat inflasi masih tinggi karena fenomena global yang juga dialami sebagian besar negara akibat kenaikan input produksi dan harga bahan bakar.

Ia mengatakan tingkat inflasi Malaysia salah satu yang terendah di dunia. Laju inflasi Agustus 2022 di Zona Euro 9,1 persen, Amerika Serikat 8,3 persen, Thailand 7,9 persen, Filipina 6,3 persen, dan Republik Korea 5,7 persen.

Baca juga: Inflasi Malaysia naik 3,4 persen pada Juni 2022

Mustapa mengatakan di antara kelompok yang mencatat kenaikan tinggi untuk periode Januari-Agustus 2022 adalah makanan dan minuman non-alkohol (5,1 persen), transportasi (4,5 persen) dan restoran dan hotel (4,0 persen).

Peningkatan pada kelompok makanan dan minuman non-alkohol terutama disumbang oleh peningkatan sub kelompok daging (9,2 persen), diikuti oleh susu, keju dan telur (7,3 persen), sedangkan kelompok pengangkutan mencatat kenaikan karena kenaikan harga rata-rata minyak mentah Brent sebesar 58,4 persen pada periode delapan bulan tahun ini, katanya.

Ia mengatakan grup restoran dan hotel mengalami peningkatan 4,0 persen untuk Januari hingga Agustus 2022 dibandingkan dengan 0,2 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Pada Agustus, kelompok makanan dan minuman non-alkohol meningkat 7,2 persen karena komponen makanan di luar rumah meningkat 8,4 persen, sedangkan makanan di rumah meningkat 6,4 persen, katanya.

Namun, kata dia, ada beberapa bahan makanan yang mencatat penurunan harga dibandingkan Juli 2022 seperti daging ayam sebesar minus 3,8 persen, ikan air tawar (minus 2,4 persen) dan sayur-sayuran seperti mentimun (minus 4,6 persen), buncis (minus 3,6 persen) dan kubis bulat (minus 2,6 persen).

Berdasarkan perbandingan bulan ke bulan, kenaikan inflasi Agustus 2022 moderat menjadi 0,2 persen dibandingkan dengan 0,4 persen pada Juli 2022.

Hal itu disumbang oleh kelompok makanan dan minuman non-alkohol dan kelompok transportasi yang meningkat lebih rendah pada Agustus 2022 dibandingkan Juli 2022, katanya.

Pemerintah Malaysia mengeluarkan subsidi terbesar dalam sejarah negara tersebut untuk menahan inflasi. Salah satunya mengendalikan harga ayam dan telur ayam serta pemberian subsidi peternakan yang diperkirakan mencapai 1,1 miliar ringgit Malaysia (sekitar Rp3,61 triliun).

Baca juga: Inflasi Malaysia naik 4,4 persen pada Juli 2022
Baca juga: Pemerintah Malaysia batasi harga tertinggi minyak goreng 5 kg


 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022