Fokusnya adalah memperbaiki jalur pejalan kaki
Jakarta (ANTARA) - PT MRT (Perseroda) mengembangkan kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD) di sekitar stasiun MRT untuk memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan dan ruang publik.

"Fokusnya adalah memperbaiki jalur pejalan kaki, ini fokus utama, yang kedua adalah memperbaiki ruang terbuka hijau,” kata Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Farchad H. Mahfud, dalam paparan MRT yang bahannya diterima di Jakarta, Jumat. 

Farchad mengatakan pembangunan TOD ini untuk pembenahan alur pejalan kaki dari dan ke transportasi publik seperti Simpang Temu Lebak Bulus, Simpang Dukuh Atas dan area pejalan kaki yang cukup luas yaitu Pedestrian Blora.

Selanjutnya kata dia, MRT juga sedang membangun ruang hunian terjangkau yang tujuannya untuk memperbaiki efisiensi mobilitas warga pengguna transportasi publik dan memudahkan pengguna transportasi hingga jarak tempuh menuju stasiun cukup dengan 10 menit berjalan kaki.

Baca juga: Pemerintah kembangkan transportasi perkotaan berbasis TOD

Selain jalur pejalan kaki, ruang terbuka hijau dan ruang hunian, perseroan juga telah membangun satuan usaha terjangkau yaitu Plaza Transit Mahakam dengan melakukan pembenahan terhadap para pedagang kaki lima di sekitar wilayah stasiun itu.

Sejauh ini, MRT telah membangun 10 TOD yaitu Plaza Transit Mahakam yang telah selesai 100 persen, Taman Lilterasi Martha Christina Tiahahu yang juga telah selesai dibangun dan diresmikan.

Bangunan lainnya adalah Simpang Temu Lebak Bulus, Park and Ride Lebak Bulus, Hunian Terjangkau (One Belpark), Pedestrian Tunnel Menara Mandiri-MRT Istora yang masih dalam tahap pembangunan

Selain itu, kawasan lainnya adalah Simpang Temu Dukuh Atas, Serambi Temu Dukuh Atas dan Hunian Terjangkau yang tersebar di jalur MRT Fase 1.

Baca juga: Anak usaha MRT bangun kawasan TOD di lima titik Jakarta

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022