menjaga dan melindungi hutan dan penghijauan di wilayah hutan lindung Batu Bedil
Belitung, Babel (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional II Cabang Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menanam sebanyak 500 pohon produktif di lahan bekas tambang biji timah ilegal.

General Manager PT Pelindo Regional II Cabang Tanjung Pandan, Ferrial Dunan Sidabutar di Tanjung Pandan, Sabtu mengatakan penanaman 500 pohon tersebut sebagai tanggung jawab sosial dan lingkungan di wilayah operasional perusahaan guna menjaga dan memulihkan kelestarian lingkungan.

"Kegiatan ini dalam rangka menyambut ulang tahun pertama Pelindo setelah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 1 Oktober 2021 lalu," katanya.

Sebanyak 500 pohon produktif ditanam di lahan bekas tambang biji timah ilegal di Desa Sungai Padang, Kecamatan Sijuk, bekerja sama dengan kelompok Hutan Kemasyarakatan Batu Bedil.

Baca juga: 3,6 hektare bekas tambang Babel dihijaukan
Baca juga: PT Timah reklamasi 402,5 hektare bekas tambang di Babel tahun ini


Ferrial menjelaskan, sebanyak 500 batang pohon yang ditanam tersebut diharapkan dapat menghijaukan kembali kondisi lahan yang rusak akibat aktivitas pertambangan biji timah ilegal.

"Dengan kita bersama-sama menjaga kelestarian hutan yang hijau dan alami akan menarik kunjungan wisatawan baik domestik maupun luar negeri ke Belitung," ujarnya.

Dikatakan dia, selain itu, penanaman pohon tersebut sekaligus membangun komitmen masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan alam sehingga tidak dirusak kembali.

"Tentunya hal ini akan mendorong semua pihak dan juga masyarakat khususnya Desa Sungai Padang untuk sama-sama memberikan kontribusi dalam menjaga dan melindungi hutan dan penghijauan di wilayah hutan lindung Batu Bedil ini," katanya.

Baca juga: Mengendalikan inflasi dari lahan bekas tambang di Babel

Pewarta: Kasmono
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022