Bandung (ANTARA) -
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil meminta Ormas Islam Persatuan Islam (Persis) untuk membantu langkah Pemerintah Provinsi Jabar (Pemprov Jabar) dalam memberantas masalah tengkes (stunting).
 
"Jadi saya titip, Persis bisa bantu kami memberantas gagal tumbuh. Karena itu akan menjadi mesin negara di 2045. SDM (sumber daya manusia) kita di 2045 harus kompetitif, harus produktif dengan kombinasi spiritualitas, punya ilmu dan tidak boleh ada stunting" kata Gubernur Ridwan Kamil saat memberikan sambut pada Muktamar XVI Persatuan Islam, di Kabupaten Bandung, Sabtu.
 
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menghibahkan sebidang tanah di Kabupaten Bandung kepada Pengurus Pusat (PP) Persatuan Islam.
 
Rencananya tanah seluas 44.171 meter persegi di Desa Margaasih dan Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung senilai sekitar Rp12,5 miliar digunakan membangun Universitas Persis.

Baca juga: Kapolri kunjungi Kantor PP Persis perkuat silaturahmi

Baca juga: "Transformasi Gerakan Dakwah" jadi tema Muktamar XVI Persis di Bandung
 
Gubernur Ridwan Kamil mengaku bangga, karena Persis memilih Provinsi Jawa Barat sebagai tempat dilaksanakan Muktamar XVI Ormas Islam yang pada tahun ini berusia 99 tahun.
 
"Kami sangat berbangga Jawa Barat dijadikan tuan rumah Muktamar XVI Persatuan Islam," kata dia.
 
Gubernur Ridwan Kamil juga menuturkan tentang langkah Pemprov Jabar yang mendukung penuh Persis dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) melalui bidang pendidikan.
 
Bentuk dukungan itu, lanjut Ridwan Kamil, dibuktikan dengan menghibahkan tanah untuk pembangunan Universitas Persis.
 
"Jadi selama saya menjadi gubernur dukungan terhadap dakwah-dakwah Persatuan Islam ini, terus kami dukung. Termasuk kami dukung hektar-hektar tanah untuk Universitas Persatuan Islam," kata dia.
 
Pihaknya berharap pembangunan Universitas Persis bisa selesai dalam waktu dekat ini.
 
"Semoga dalam hitungan tahun semoga Allah memudahkan Universitas untuk SDM tertinggi melalui keluarga Persis ini segera selesai," kata dia.
 
Lebih lanjut Ridwan Kamil menuturkan alasan pihaknya menghibahkan tanah untuk Universitas Persis karena ia ingin semasa jabatannya tidak ada tanah negara yang keberadaannya sia-sia.
 
"Pokoknya di mana ada tanah negara yang nganggur dari pada mubazir, temannya setan. Kita berikan untuk kemajuan umat di Jawa Barat. Karena tugas gubernur memudahkan urusan rakyatnya kira-kira begitu," katanya.
 
Sementara itu, Ketua Panitia Muktamar XVI Persatuan Islam, KH Dr Haris Muslim Lc mengapresiasi keakraban dan ukhuwah yang selama ini terjalin dengan baik para peserta muktamar.
 
"Kita rindu Muktamar, dua tahun tertunda karena Pandemi, takdir-Nya kita bertemu disini hari ini, luar biasa," ujar Haris.
 
Menurut dia, selain bermusyawarah untuk menentukan keputusan krusial dan strategis, pelaksanaan Muktamar ini menjadi momen indah dalam membangun silaturahim dari seluruh peserta dan peninjau, dan juga dari pimpinan wilayah (PW), pimpinan daerah (PD) hingga pimpinan cabang (PC).
 
Dia menyampaikan amanatnya kepada seluruh Peserta Muktamar , agar memanfaatkan momen luar biasa tersebut.
 
“Pertama, hati yang ikhlas mencari yang terbaik untuk jamiyyah. Kedua, ikhtiar menghasilkan keputusan terbaik untuk jamiyyah. Ketiga, pererat tali silaturahmi," kata Haris Muslim.
 
Ia juga menuturkan aktivis jamiyyah Persatuan Islam dari seluruh Indonesia, diantaranya Maluku, Sapeken, Sumatera, Kalimantan, bahkan NTT hingga semua semua pimpinan wilayah.
 
"Hadir guru kita semua, Ustaz Addailami Abu Hurairah, anggota Dewan Hisbah dan anggota dewan penasehat PP Persis," ujar Haris.*
   

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022