Kejadian ini mengingatkan untuk kembali lebih aktif menggandeng komunitas masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (P2A dan PP) DKI Jakarta Tuty Kusumawati mendorong tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan komunitas masyarakat Jakarta Utara lainnya terlibat aktif menghentikan akses konten dewasa pada anak di Rawa Malang, Jakarta Utara.

Salah satu yang menurut Tuty perlu edukasi adalah para pemilik warung internet, mengingat dari pertemuan di Cilincing, Jakarta Utara, Kamis, diperoleh keterangan bahwa empat anak berhadapan hukum di Rawa Malang tidak memiliki gawai, tetapi sering mengunjungi warnet untuk mengakses situs-situs yang hanya ditujukan untuk orang dewasa.

"Kejadian ini mengingatkan untuk kembali lebih aktif menggandeng komunitas masyarakat, seperti dengan kader PKK, duta genre, mahasiswa, forum anak, dan jaringan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Kami bisa ajak mereka pendampingan ke warnet,” ucap Tuty dalam siaran pers Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Jakarta, Minggu.

Tuty mengatakan siap melakukan koordinasi dengan dinas terkait di Provinsi DKI Jakarta terkait perizinan warung internet yang ketahuan membiarkan anak mengakses konten dewasa.

Selanjutnya, Dinas P2A dan PP Provinsi DKI Jakarta akan melakukan dialog dengan dinas terkait, dengan para pemilik dan pengelola internet untuk mengawasi anak-anak yang menjadi pelanggan warnet, agar mereka juga peduli dengan masa depan anak-anak.

"Kami akan edukasi supaya posisi warnet terbuka dan terjangkau pengawasan pengelola warnet sehingga anak-anak dapat diawasi ketika di warnet dan mencegah anak-anak untuk tidak mengakses situs-situs yang hanya untuk orang dewasa," kata Tuty.
Baca juga: Menteri PPPA ajak masyarakat berani laporkan tindak kekerasan seksual
Baca juga: Menteri PPPA kunjungi anak korban kekerasan seksual di Jakarta Utara
Baca juga: Legislator dorong DKI tingkatkan anggaran penanganan kekerasan seksual

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022