Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengatakan PT Garuda Indonesia Tbk telah menerapkan strategi-strategi inisiatif untuk memastikan restrukturisasi berjalan baik ke depannya.

"Pertama, mereka sudah melakukan negosiasi dimana tarif sewa pesawat untuk wide body rata-rata turun sebesar 43 persen dan narrow body rata-rata turun sebesar 34 persen," kata Rio dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin.

Garuda Group, lanjut dia, juga akan mengurangi jumlah pesawat dari 196 pada 2020 menjadi 119 pada 2022.

"Garuda juga berhasil menegosiasikan dengan para penyedia pesawat untuk meningkatkan power by hour dimana pembayaran biaya pesawat disesuaikan dengan durasi pemakaian pesawatnya," ucapnya.

Baca juga: Kemenkeu perkirakan Garuda Indonesia akan mencatatkan laba mulai 2022

Selain itu, optimalisasi rute network juga akan dilakukan sehingga Garuda mengurangi rute dari 102 di 2019 menjadi 76 di 2022 dengan hanya mengoperasikan rute yang menguntungkan.

"Penawaran rute ke depan juga akan disinergikan dengan Citilink," ucapnya.

Garuda juga akan meningkatkan pendapatan bisnis terkait lain, termasuk kargo, dari potensi 323 juta dolar AS pada 2022 menjadi sekitar 514 juta dolar AS pada 2025.

Adapun rencana right issue dan konversi saham Garuda diharapkan bisa diselesaikan pada Desember 2022 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa akan dilakukan pada 14 Oktober 2022.

Sebelumnya, pemerintah mengusulkan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk Garuda Indonesia melalui penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp7,5 triliun dan pengumpulan dana publik yang diharapkan mencapai Rp5,37 triliun.

Baca juga: Erick Thohir berharap peran Garuda stabilkan harga tiket pesawat

Baca juga: BNI kolaborasi dengan Garuda dan Lion tekan harga tiket pesawat


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022