Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan realisasi pembiayaan investasi telah mencapai Rp55 triliun hingga akhir Agustus 2022 yang dicairkan berdasarkan analisis kinerja dan urgensi sehingga sesuai dengan kebutuhan penerima investasi.

“Tahun 2022 ini realisasi investasi hingga akhir Agustus Rp55 triliun,” katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Jakarta, Senin.

Sri Mulyani merinci, pembiayaan investasi Rp55 triliun ini dicairkan kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Rp20 triliun serta Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rp20 triliun.

Kemudian Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Rp11 triliun, Pooling Fund Bencana (PFB) Rp3 triliun dan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Rp1 triliun.

Ia menjelaskan output dari pembiayaan investasi ini meliputi dari LMAN yaitu terealisasinya pendanaan lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) per 2 September 2022 sebesar Rp8,6 triliun untuk jalan tol, bendungan, kereta api, pelabuhan, irigasi dan air baku.

Selanjutnya dari sisi FLPP, terdapat pencairan per 2 September 2022 sebanyak 138.585 unit rumah senilai Rp15,4 triliun sehingga total realisasinya sejak 2010 sebanyak 1.082.164 unit senilai Rp90,58 triliun,

Sementara dari LDKPI telah menyalurkan hibah kepada pemerintah atau lembaga asing untuk bantuan kemanusiaan di negara kawasan Asia dan Afrika sebesar Rp32,02 miliar per akhir Agustus.

Dari LPDP sendiri sejak 2013 telah menetapkan pendanaan untuk 117.668 awardee dengan penetapan sebelum 2022 sebanyak 99,588 orang dan penetapan 2022 sebanyak 18.080 orang sekaligus telah menetapkan pendanaan untuk 1.671 proyek riset sejak 2013.

Baca juga: Menkeu: Harga komoditas hingga dividen BUMN kerek target PNBP 2023

Baca juga: Sri Mulyani sebut realisasi BLT BBM capai Rp6,2 triliun

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022