memelihara tempat ini sesuai dengan standar pelayanan minimal
Jakarta (ANTARA) -
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menegaskan bahwa tugas utama mereka di Taman Ismail Marzuki (TIM) adalah memelihara fasilitas kebudayaan itu sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM) dan mengelola konten-konten kegiatan di sana.

"Tugas Jakpro di sini adalah konten, mengkurasi konten, bagaimana mengisinya, namun kami di sini tugas Jakpro adalah satu, memelihara tempat ini sesuai dengan standar pelayanan minimal," kata Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, Widi mengatakan bahwa pihaknya harus membuat fasilitas tersebut tetap terawat dalam waktu 10 tahun bahkan 100 tahun ke depan.

"Insya Allah kami bisa melakukan hal tersebut," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa ke depan pihaknya akan mengarahkan badan pengelola bagi kawasan TIM yang berada di bawah PT Jakpro untuk menjadi badan usaha tersendiri.

Baca juga: Pemprov DKI biayai aktivitas seni budaya di TIM

"Di bawah Jakpro ada badan pengelola. Badan pengelola ini diharapkan jadi sebuah entitas PT tersendiri, kemungkinan BUMD khusus di bidang kebudayaan," ucap Anies di lokasi yang sama.

Untuk memfasilitasi kegiatan seni budaya di Taman Ismail Marzuki (TIM), Anies mengatakan bahwa pihaknya akan menggelontorkan dana sebesar Rp28 miliar, sehingga dengan dana tersebut pihak seni dan budaya bisa fokus memikirkan karya seni saja.

"Pemerintah DKI Jakarta berkomitmen untuk membiayai aktivitas seni budaya di TIM ini, sehingga para seniman bisa memikirkan karya seninya. Adapun negara hadir dalam memberikan subsidi untuk pembiayaannya," ujarnya.

Hingga akhir tahun ini, lanjut Anies, para seniman tidak dikenakan biaya saat berkegiatan di TIM. Namun, akan dibentuk dewan penasihat sebagai kurator yang bisa menentukan karya yang akan ditampilkan.

"Untuk menjaga kualitas standar, maka dari Dewan Kesenian Jakarta menentukan ada enam orang yang menjadi dewan penasehat. Mereka yang nanti akan melakukan kurasi, seleksi untuk siapa-siapa saja yang bisa tampil di tempat ini," kata Anies.

Baca juga: Anies pastikan tak ada komersialisasi seni budaya di TIM

Revitaliasi pusat kesenian Jakarta di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat menelan anggaran mencapai Rp1,4 triliun yang berasal dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022