Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya kembali mengerahkan 30 personel Pasukan Basmallah dan Asmaul Husna guna menghadirkan suasana damai dan kondusif dalam berlangsung unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa.

"Tugas dari Pasukan Basmalah dari Direktorat Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya sesuai arahan Pak Kapolda Metro Jaya, pertama kita memohon kepada Allah SWT supaya situasi dan kondisi dalam upaya penyampaian aspirasi dan pengamanannya dapat berjalan lancar dan dilindungi oleh Allah, dan tidak anarkis dan sebagainya," kata Wakil Direktur Pembinaan Masyarakat (Wadir Binmas) Polda Metro Jaya AKBP Yudhistira di Jakarta, Selasa.

Yudhistira berharap lantunan doa yang dibacakan oleh Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna bisa membantu menjaga situasi kondusif di tengah massa aksi.

"Kita harapkan dan kita yakin saudara-saudara kita ini banyak yang muslim untuk bisa menahan amarah dan provokasi dan tetap ingat kepada Allah SWT," ujarnya.

Pasukan Basmalah Polda Metro Jaya juga diharapkan bisa menjaga moral para anggota pasukan pengamanan yang bertugas agar tidak terpancing provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Kemudian satu sisi kita juga menjaga moral dari pada anggota khususnya TNI-Polri untuk tetap tenang dan tidak terpancing provokasi dan sebagainya," tutur Yudhistira.

Baca juga: Sebanyak 4.400 personel gabungan TNI-Polri menjaga unjuk rasa

Polda Metro Jaya telah menyiapkan Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna dengan tugas khusus untuk melantunkan Asma-Asma Allah dan bait-bait doa selama berlangsungnya aksi unjuk rasa, khususnya setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak 3 September 2022.

“Semoga lantunan doa kami diijabah oleh Allah. Agar pendemo pulang dengan selamat dan tidak ada anarkisme aksi selama unjuk rasa,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Dalam menjalankan tugasnya, Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna akan mengenakan peci putih dan balutan surban di leher.

Fadil mengungkapkan keberadaan Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna mempunyai tugas penting untuk membangun suasana yang kondusif di tengah massa aksi.

Dia juga berharap lafaz Bismillah yang dikumandangkan petugas bisa dipahami massa aksi karena kandungan makna yang terkandung di dalamnya.

Baca juga: Polda Metro alihkan arus lalu lintas sekitar Monas

Pesan-pesan kasih sayang serta menyejukkan adalah salah satu upaya kepolisian agar massa aksi bisa lebih cair sehingga suasana demo berjalan aman dan tuntutan massa aksi tersampaikan dengan baik.

“Secara tersirat, petugas kepolisian berusaha memberikan pelayanan, ketertiban dan keamanan yang selaras dengan sifat-sifat Allah tersebut. Yakni penuh kasih dan sayang kepada massa aksi,” kata Fadil.

Fadil mengatakan, seluruh anggota Polda Metro Jaya berkomitmen akan selalu menebarkan kebaikan di tengah pengamanan unjuk rasa.

Lewat lantunan Basmalah ini, Fadil berharap tidak ada lagi permusuhan dan dendam antara petugas dan masyarakat.

“Kami disumpah oleh negara untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Bukan hanya bagi para pendemo, tetapi seluruh masyarakat. Memberi kenyamanan dan keamanan di lingkungan masyarakat,” kata Fadil.
Baca juga: Polda Metro Jaya siapkan Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna
 

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022