Jakarta (ANTARA/JACX) - Unggahan foto yang menampilkan anak-anak tampak tidur berjajar di sebuah tempat menjadi pembahasan warganet di Twitter pada 22 September 2022.

Foto anak-anak yang tidur itu diklaim sebagai anak-anak yang diculik dan dibawa ke Thailand untuk diambil organ dalamnya.

Berikut narasi yang telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia pada unggahan tersebut:
"Hati-hati semua. Sekarang banyak kasus penculikan anak. Dapat video dari grup whatsapp. Mereka sayat anak itu hidup2 untuk diambil organ dalamnya.
Banyak kasus yang dibawa ke thailand. Jika kalian ingin berlibur ke thailand harap hati hati."


Unggahan dalam bahasa Melayu itu telah disukai oleh 52 pengguna lain Twitter dan diunggah kembali oleh 83 pengguna lain.

Benarkah foto pada unggahan Twitter itu merupakan anak-anak yang diculik dan dibawa ke Thailand untuk diambil organ dalamnya?
 
Unggahan hoaks yang menyebut penculikan anak-anak untuk dibawa ke Thailand dan diambil organ dalamnya. (Twitter)


Penjelasan:
Foto yang menampilkan anak-anak terbaring dalam unggahan Twitter itu bukanlah korban penculikan yang dibawa ke Thailand untuk diambil organ dalamnya.
 
Anak-anak yang tampak terbaring dalam foto itu merupakan korban serangan gas sarin di Ghouta, Suriah, pada 2013.

Foto serupa telah dimuat dalam artikel berjudul “Assad’s chemical attacks kill 871 children at least: NGO says” yang diunggah oleh media asal Suriah Zaman Al Wasl pada 24 Agustus 2013.

Dengan demikian, unggahan yang mengklaim anak-anak diculik dan dibawa ke Thailand untuk diambil organ dalamnya adalah hoaks.

Klaim: Anak-anak diculik dan dibawa ke Thailand untuk diambil organnya
Rating: Hoaks/Salah

Cek fakta: Hoaks! Vaksin COVID-19 sebabkan kerusakan organ tubuh anak

Cek fakta: Hoaks! Perempuan tidak perlu hamil untuk punya anak

Cek fakta: Hoaks! Lonjakan protein dari vaksin COVID-19 merusak organ anak

Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022