pada 2024 bisa turun menjadi 12,83 persen
Samarinda (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim mencatat angka prevalensi stunting (balita bertubuh pendek) di provinsi itu mengalami penurunan 5,29 persen dalam dua tahun, yakni dari sebesar 28,09 persen pada 2019, turun menjadi 22,8 persen pada 2021.

"Meski prevalensi stunting sudah menurun, namun Pemprov Kaltim belum puas sehingga tetap berupaya untuk menurunkan lagi, maka ditargetkan pada 2024 bisa turun menjadi 12,83 persen," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dr Jaya Mualimin di Samarinda, Rabu.

Menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, lanjutnya, angka prevalensi stunting di Kaltim yang tercatat 22,8 persen itu berada di bawah angka rata-rata nasional yang sebesar 24,4 persen.

Sedangkan dalam upaya menurunkan angka stunting, Pemprov Kaltim telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kaltim, kemudian TPPS Kaltim mendapat tugas untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 12,83 persen pada 2024.

Baca juga: Cegah stunting di Kaltim dengan asupan protein hewani
Baca juga: Pemprov Kaltim targetkan penurunan kasus stunting 14 persen pada 2024

Dalam upaya mencapai target tersebut, hal ini tentu menjadi perhatian serius dan diperlukan kerja keras bersama-sama, karena disadari bahwa stunting merupakan masalah kompleks yang perlu ditangani lintas sektor.

Sama seperti keberhasilan menurunkan angka stunting dari 28,09 persen menjadi 22,8 persen, keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama banyak pihak, mulai pemerintah melalui lintas organisasi perangkat daerah, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, akademisi, dan pihak lain.

"Sedangkan dalam rangka percepatan penurunan stunting, banyak hal yang dilakukan Pemprov Kaltim, mulai pemberian gizi bagi balita, ibu hamil dan menyusui, pendidikan bagi remaja putri, dan lainnya yang tentunya dilakukan melalui lintas sektor.," katanya.

Termasuk empat hari lalu telah digelar talkshow bertema “Mencegah Stunting Menuju Generasi Kuat dan Cerdas”, di Kantor Gubernur Kaltim, yakni talkshow hasil kerja sama dengan Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (KPRK MUI) Kaltim, dan Perempuan Lintas Agama Forum Kerukunan Umat Beragama (Perlita FKUB) Kaltim.

Talkshow itu menghadirkan empat narasumber, yakni Dosen Universitas Mulawarman DR Nataniel Tandirogang, Kepala Dinas KP3A Kaltim Noryani Sorayalita, KPRK MUI Kaltim Dr Siti Shogirah, M.Ag, dan perwakilan Perlita FKUB Kaltim Dr Sonja Verra T Lumowa, M.Kes.

Baca juga: Pemprov Kaltim berupaya turunkan stunting di bawah standar nasional

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022