Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI menggelar kegiatan seminar web (webinar) literasi digital yang berfokus pada tema mengembangkan konten kreatif berbasis potensi lokal untuk masyarakat di Sumatra.

Baca juga: Ruang digital sehat tingkatkan produktivitas dan rasa nyaman

Konsultan bisnis dan praktisi literasi digital Syarif Maulana dalam webinar bertajuk "Tips Digital: Konten Kreatif Berpotensi Potensi Lokal", yang digelar Selasa (27/9), mengatakan terdapat beberapa kiat yang bisa dilakukan jika ditinjau dari perspektif cakap digital.

"Terdapat empat hal yang perlu diperhatikan saat ingin membuat konten kreatif berbasis konten lokal. Pertama, pastikan melibatkan orang lokal dalam proses pembuatannya. Kedua, miliki skill dan keahlian berbicara yang baik," kata Syarif, dikutip dari keterangan pers, Kamis.

"Ketiga, memiliki kecakapan dan keahlian teknologi yang baik. Terakhir, harus memiliki wawasan yang luas tentang kedaerahan," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Ketua Prodi Perdagangan Internasional Politeknik APP Jakarta sekaligus praktisi literasi digital Bayu Sutjiatmo menambahkan, mengembangkan konten kreatif berbasis potensi lokal juga dapat ditinjau dari perspektif cakap digital.

Baca juga: Akademisi jelaskan manfaat penggunaan search engine marketing

"Tiga etika yang perlu diperhatikan setiap membuat konten berbasis lokal, pertama, tidak merusak citra budaya lokal. Kedua, selalu meminta izin kepada pihak yang terkait. Terakhir, lakukan riset secara mendalam terkait dengan budaya lokal yang ingin dijadikan sebuah konten," papar Bayu.

Di sisi lain, podcaster dan Co-founder Paberik Soeara Rakjat Rizki Nugroho membagikan kiat dia jika ditilik dari sudut pandang keamanan digital. Menurut dia, setidaknya ada tiga aktivitas sederhana yang bisa dilakukan demi menjaga keamanan setiap konten yang dibuat.

"Pertama, tidak sembarangan memberikan kode OTP kepada orang lain. Kedua, gunakan watermark setiap kali melakukan post konten. Terakhir, selalu melakukan penggantian password secara berkala," kata Rizki.

Sementara itu, terkait pengembangan SDM, Kemenkominfo berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi meluncurkan program “Indonesia Makin Cakap Digital” pada tahun 2021.

"Dalam perjalanannya program literasi digital telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kabupaten/kota dan 34 provinsi diseluruh Indonesia dan berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia, yang diukur berdasarkan empat pilar digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital," kata Dirjen Aptika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan pihaknya secara konsisten akan terus menjalankan kegiatan literasi digital demi meningkatkan skor indeks literasi digital Indonesia ke level "Baik", setelah pada 2021 berada di level "Sedang".

"Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat agar tujuan peningkatan skor indeks literasi digital tersebut dapat tercapai dan peningkatan kecakapan digital tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar," kata dia.

Informasi lebih lanjut mengenai program #MakinCakapDigital dapat diakses melalui laman web dan media sosial resmi Media Literasi Digital Kominfo serta Siberkreasi.


Baca juga: Manfaatkan medsos untuk kembangkan komunitas

Baca juga: Penataan sistem keuangan kunci sukses UMKM naik kelas di era digital

Baca juga: Akademisi minta remaja ikut aktif sosialisasikan literasi digital

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022