Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Kamis waktu setempat (29/9).
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Kamis waktu setempat (29/9), berbalik melemah dari keuntungan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London anjlok 1,77 persen atau 123,80 poin menjadi menetap di 6.881,59 poin.

Indeks FTSE 100 bertambah 0,30 persen atau 20,80 poin menjadi 7.005,39 poin pada Rabu (28/9), setelah melemah 0,52 persen atau 36,36 poin menjadi 6.984,59 poin pada Selasa (27/9), dan terkerek 0,03 persen atau 2,35 poin menjadi 7.020,95 poin pada Senin (26/9).

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan pengecer pakaian, alas kaki, dan produk rumah multinasional Inggris Next PLC yang terjun 12,21 persen, serta perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah Ocado Group PLC anjlok 10,16 persen.

Sementara itu, Rolls-Royce Holdings PLC, sebuah perusahaan industri kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris melonjak 2,34 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan industri senjata, keamanan, dan kedirgantaraan multinasional Inggris BAE Systems PLC yang meningkat 2,00 persen, serta perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas multinasional Inggris-Swiss Glencore PLC terdongkrak 1,25 persen.
Baca juga: Saham Inggris berbalik menguat, indeks FTSE 100 bertambah 0,30 persen
Baca juga: IHSG menguat usai bank sentral Inggris beli obligasi pemerintah


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022