Jakarta (ANTARA) - Mengenakan jas dan celana hitam, kemeja putih, kopiah hitam serta pita putih hitam di dada sebelah kiri, Wakil Presiden Ma'ruf Amin berangkat ke Nippon Budokan bersama dengan Ibu Wury Ma'ruf Amin yang juga mengenakan kebaya brokat warna hitam untuk menghadiri pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe pada Selasa (27/9).

Dari keterangan petugas Liaison Officer (LO) untuk Indonesia, pukul 13.01 waktu setempat, Wapres Ma'ruf dan Ibu Wury harus sudah ada di dalam mobil yang berlokasi di depan hotel untuk menuju tempat acara.

Padahal sekitar pukul 12.46 waktu setempat, Wapres baru menyelesaikan wawancara dengan sejumlah wartawan Indonesia mengenai kedatangannya ke Jepang.

Belum lagi ada sejumlah kepala pemerintahan dari beberapa negara yang menginap di hotel yang sama dengan Wapres, antara lain PM India Narendra Modi, PM Singapura Lee Hsien Loong, Wapres Filipina Sara Duterte dan PM Bhutan Lyonchhen Dr Lotay Tshering. Artinya antrean menuju lobi hotel mungkin akan membuat target yang diminta LO bergeser.

Ternyata Wapres Ma'ruf dan Ibu Wury tiba di lobi hotel pukul 13.05 waktu setempat, berselisih sekitar 4 menit dari waktu yang ditentukan. Rombongan yang berangkat pun sangat terbatas, keduanya hanya didampingi Ajudan Wapres Kolonel Inf. Fierman Sjafirial Agustus dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler sekaligus Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto untuk masuk ke Nippon Budokan.

Menurut laporan The Japan Times, di Nippon Budokkan, berkumpul sekitar 4.300 orang, termasuk para pemimpin negara dan pemerintahan dari 218 negara, antara lain Wapres Amerika Serikat Kamala Harris, PM Australia Anthony Albanese maupun PM Korea Selatan Han Duck Soo.
Suasana saat prosesi pemakaman kenegaraan untuk mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Nippon Budokan, Choyoda, Tokyo pada Selasa (27/9/2022). (ANTARA/Jun Kokupre - Press Division Special Secretariat for the State Funeral)

Sekitar 20 ribu anggota kepolisian Jepang dikerahkan untuk mengamankan acara tersebut. Penutupan jalan di sekitar lokasi hingga jalan tol pun dilakukan demi alasan keamanan.

Upacara dimulai sekitar pukul 14.00 waktu setempat saat istri Abe, Akie Abe, dengan mengenakan kimono hitam membawa masuk abu Abe diiringi dengan 19 kali tembakan ke udara.

Selanjutnya PM Jepang Fumio Kishida yang "seangkatan" dengan Shinzo Abe ketika menjadi anggota parlemen dan pernah menjabat sebagai menteri luar negeri saat Abe memerintah; serta mantan sekretaris kabinet era Abe, Yoshihide Suga, menyampaikan eulogi.

PM Fumio Kishida menyebut mantan atasannya itu sebagai orang yang mengubah struktur kementerian pertahanan Jepang dan mendorong keterbukaan dan kebebasan di Indo-Pacific.

Kemudian seluruh peserta prosesi pemakaman mengheningkan cipta sejenak pada moment of silence serta menyaksikan penayangan cuplikan video mendiang Shinzo Abe. Di akhir prosesi, Wapres dan Ibu Wury ikut meletakkan karangan bunga sebagai bentuk belasungkawa dan penghormatan kepada Shinzo Abe.

Di luar Nippon Budokan, warga Jepang juga berkelompok, namun dengan dua tujuan berbeda. Kelompok pertama untuk ikut memberikan penghormatan dan kelompok kedua untuk memprotes upacara pemakaman tersebut.

Di kelompok pertama, ratusan warga menaruh bunga di taman Kudanzaka yang berjarak 350 meter dari Nipon Budokan, sebagai lambang duka cita untuk Abe hingga pukul 16.00 waktu setempat, sedangkan di Taman Kinka, sekitar 1 kilometer dari Nippon Budokan, 200-300 orang yang berasal dari kelompok pekerja paruh waktu berunjuk rasa menentang proses pemakaman kenegaraan itu dengan membawa poster bertuliskan "kokuso hantai" (menolak pemakaman kenegaraan).


Misi simpati

Shinzo Abe menjabat selama hampir sembilan tahun (periode 2006-2007, 2012-2014, 2014-2017 serta 2017-2020) sebagai PM Jepang. Ia mengundurkan diri pada 2020 karena alasan kesehatan dan meninggal dunia pada 8 Juli 2022 dalam usia 67 tahun setelah ditembak saat tengah berpidato di Kota Nara, Jepang.

Wapres Ma'ruf Amin mengakui Shinzo Abe sebagai orang yang ikut mempererat hubungan Indonesia - Jepang.

"Saya diutus untuk menghadiri ini karena Jepang memang merupakan mitra penting bagi Indonesia, terutama di bidang ekonomi," kata Wapres Ma'ruf Amin di Imperial Hotel, sebelum berangkat menuju lokasi pemakaman kenegaraan di Tokyo, Selasa.

Wapres menegaskan eks PM Shinzo Abe adalah orang yang sangat berperan penting dalam meningkatkan hubungan Indonesia - Jepang sehingga hubungan kedua negara menjadi mitra strategis.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan pernyataan di Imperial Hotel Tokyo pada Selasa (27/9/2022) (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

"Dan mempererat hubungan persahabatan yang lebih akrab antara masyarakat Indonesia dan masyarakat Jepang. Kita ingin meningkatkan hubungan yang lebih erat lagi dalam berbagai bentuk kerja sama yang lebih konkrit," tambah Wapres.

Karena mengemban misi simpati itu, Wapres Ma'ruf beserta Ibu Wury juga menghadiri greetings occasion untuk menyampaikan ucapan duka cita secara langsung kepada PM Fumio Kishida dan Akie Abe di Istana Akasaka, Tokyo, setelah upacara pemakaman kenegaraan.

"Mewakili pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam karena berpulangnya mantan PM Abe," kata Wapres kepada PM Kishida di Istana Akasaka pada Selasa (27/9) sore.

Wapres Ma'ruf juga menyampaikan apresiasi dan penghormatan atas kepemimpinan PM Abe, khususnya dalam meningkatkan hubungan RI-Jepang menjadi Kemitraan Strategis.

"Kontribusi PM Abe telah semakin mempererat persahabatan masyarakat kedua negara. Beliau akan selalu dikenang oleh rakyat Indonesia," tambah Wapres.

Selanjutnya Wapres kembali menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo sekaligus mengharapkan dapat berjumpa kembali pada KTT G20 Bali.

"Semoga dapat bertemu kembali dengan Yang Mulia pada KTT G20 di Bali, November mendatang," ungkap Wapres.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta Ibu Wury Ma'ruf Amin menyampaikan ucapan dukacita secara langsung kepada Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida dan istri mendiang mantan PM Shinzo Abe, Akie Abe di Istana Akasaka, Tokyo pada Selasa (27/9/2022) (ANTARA/Jerry Wongiyanto - Biro Pers Sekretariat Wapres)

Tidak hanya menyampaikan ungkapan duka cita, pada kesempatan tersebut Wapres juga menyampaikan ungkapan belasungkawa secara langsung kepada Akie Abe.

"Nyonya Akie Abe, mewakili pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya Bapak Shinzo Abe," tambah Wapres.

Kepada Akie Abe, Wapres mengungkapkan bahwa kepemimpinan dan jasa baik mendiang PM Shinzo Abe akan selalu dikenang oleh bangsa Indonesia, terutama dalam mempererat persahabatan di antara masyarakat kedua negara.

"Izinkan saya menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana, beserta harapan agar Nyonya Abe senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan," kata Wapres.

Duta Besar RI untuk Jepang dan Negara Federasi Mikronesia Heri Akhmadi menyebut Shinzo Abe bagi orang Jepang sangat penting, yaitu sebagai tokoh yang dianggap berhasil untuk menstabilkan kondisi ekonomi dan politik di dalam negerinya.

"Jarang sekali perdana menteri Jepang, apalagi sudah tidak bertugas kemudian diadakan upacara kenegaraan seperti ini. Ini menunjukkan betapa istimewanya Abe dalam pemerintahan di Jepang, dia tercatat sebagai perdana menteri Jepang yang paling lama dan dikenal juga dengan yang disebut 'Abenomics' yang berhasil mempertahankan ekonomi Jepang tidak melejit sekali, tapi tidak jatuh," kata Dubes Heri di di Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang, Senin (26/9).

Bagi Indonesia sendiri, menurut Heri, Abe cukup penting karena ia yang memperluas kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang.

"Tren kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang sempat menurun, tapi di periode Abe menunjukkan kerja sama ekonomi, sosial budaya dengan Indonesia meningkat, yaitu dalam pendidikan, pertukaran tenaga kerja dan bahkan pertahanan karena Abe termasuk tokoh yang mendorong Jepang memiliki angkatan bersenjata kembali, yaitu yang sekarang disebut pasukan bela diri (self-defence force)," ungkap Heri.


Misi diplomasi

Tidak hanya misi simpati, Wapres Ma'ruf Amin sesungguhnya mengemban misi yang lebih besar lagi, yaitu misi diplomasi untuk kepentingan Indonesia.

Wapres Ma'ruf dan PM Fumio Kishida memang melakukan courtesy call di Istana Akasaka pada Senin (26/9) atau sehari sebelum upacara pemakaman kenegaraan.

"Jepang adalah salah satu mitra penting Indonesia di bidang ekonomi. Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Tokyo bulan Juli lalu menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus melanjutkan kerja sama konkrit yang membawa kemanfaatan bagi masyarakat kedua negara," kata Wapres, dalam pertemuan itu.
Wapres Ma'ruf Amin bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Istana Akasaka, Tokyo pada Senin (26/9/2022). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Atas pernyataan Wapres tersebut, PM Fumio Kishida menyatakan terima kasih atas kesediaan Wapres untuk menghadiri pemakaman mantan PM Shinzo Abe.

"Saya secara terbuka bertukar pandangan dengan bapak untuk meneruskan upaya warisan diplomatik. Yang mulia Bapak Wakil Presiden telah menghadiri upacara penobatan Kaisar Jepang pada 2019 saya yakin hubungan persahabatan negara kita yang bersejarah panjang semakin mendalam dalam tahun-tahun belakangan ini," kata PM Kishida.

Karena itu, Wapres menyebut ingin meningkatkan hubungan yang lebih erat dalam bentuk kerja sama yang lebih konkrit sesuai kesepakatan saat Presiden Jokowi hadir di Tokyo pada Juli 2022.

"Misalnya penandatangan perubahan protokol IJEPA (Indonesia Jepang Economic Partneship Agreement) di KTT G20 bulan November nanti. Kemudian juga masalah investasi, perluasan investasi, realisasi perluasan investasi dan investasi baru senilai 5,2 miliar dolar kita harapkan segera diselesaikan," ucap Wapres.

Tidak ketinggalan penyelesaian proyek-proyek infrastruktur strategis serta penyelesaian hambatan komoditi ekspor pertanian dan perikanan Indonesia.

"Kita mendorong kerja sama potensial di ekonomi syariah dan industri halal, utamanya di sektor-sektor unggulan, seperti makanan, kosmetika, fesyen dan pariwisata," kata Wapres.

Sedangkan untuk sektor pariwisata, Wapres menyebut Indonesia siap untuk menjadi mitra utama Jepang dalam bisnis halal.

"Khususnya dalam penyusunan standar pariwisata ramah Muslim, standar-standarnya itu di destinasi jepang dan juga sertifikasi halal, itu beberapa hal dan banyak hal lain, termasuk energi dan banyak hal lain," jelas Wapres.

Sektor-sektor yang ingin ditingkatkan tersebut juga sesuai dengan harapan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Jepang saat berdialog dengan Wapres Ma'ruf melalui sambungan "zoom" di Wisma Duta KBRI Tokyo.

Pada pertemuan singkat itu, perwakilan Indonesia Communicy in Japan (ICJ) yaitu perhimpunan pekerja Indonesia di Jepang, Andi Laver, meminta agar ada dukungan keselamatan kerja.

"Usulan kepada pemerintah Indonesia dan Jepang lebih banyak 'support' untuk teman-teman yang bekerja di lapangan, banyak yang dibutuhkan seperti perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dan 'next' selanjutnya apa," kata Andi melalui sambungan zoom.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ibu Wury Ma'ruf Amin, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi dan Ibu Nuning Wahyuniati berdialog dengan warga negara Indonesia (WNI) melalui sambungan "zoom" dari Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang, Senin (26/9/2022) (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Sedangkan Ketua PCNU Jepang Gazali Achamdi yang sedang menjalani studi doktoral meminta dukungan untuk pekerja-pekerja magang asal Indonesia.

"Rata-rata yang ada ikut di cabang NU di sini didominasi adik-adik pemagang dengan masa tinggal 3 tahun, nah bagaimana adik-adik ini pulang ke Indonesia tidak menganggur, tapi juga sudah ada sekolah vokasi," kata Gazali.

Atas usulan-usulan tersebut, Wapres Ma'ruf Amin menyebut akan membawanya ke kementerian teknis.

"Saya perlu tambahkan untuk peningkatan sumber daya manusia, Jepang memang memberikan banyak beasiswa ke kita dan juga pelatihan keterampilan teknis dan kita berharap nantinya diperluas juga pengajaran bahasa Jepang, pendidikan vokasi dan kekuatan masyarakat tanggap bencana," tambah Wapres.

Sedangkan mengenai pengembangan dan perlindungan SDM Indonesia di Jepang, Wapres menyebut bahwa ia mengetahui setidaknya ada sekitar 30 ribu pemagang dan pekerja Indonesia di Jepang.

"Dan kami juga menyampaikan Indonesia siap memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di industri di Jepang. Indonesia siap. Indonesia juga mendorong dibukanya pekerja Indonesia di berbagai bidang yang baru, seperti pariwisata karena itu kita ingin mendorong agar diberi kesempatan," ungkap Wapres.

Menurut Wapres, kunci dari keberhasilan dan kemakmuran suatu bangsa adalah dari sumber daya manusia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

"Pemerintah sekarang menguatkan pengelolaan lembaga pendidikan, LPDP kita kuatkan, terutama untuk mereka yang belajar di luar negeri S2 atau S3 di universitas-universitas yang berkualitas. Ini memang komitmen pemerintah untuk menyiapkan SDM unggul yang bisa bersaing secara global. Saya mengapresiasi anak-anak sudah bisa bekerja ini keuntungan besar, kita ingin perbanyak yang bisa belajar di universitas-universitas besar," tambah Wapres.

Berdasarkan data KBRI Tokyo hingga Desember 2021, jumlah total WNI di Jepang mencapai 59.820 orang yang terdiri dari pemegang izin tinggal "permanent resident", "temporary resident", pemagang, pelajar, istri/suami WN Jepang, visa untuk aktivitas tertentu dan lain-lain.

Dari total jumlah WNI tersebut, pemagang memiliki jumlah terbanyak, yaitu sekitar 25.007 orang, disusul pemilik izin tinggal permanent resident sebanyak 7.077 orang, dan tenaga kerja berketerampilan khusus (Specified Skilled Worker/SSW) sebanyak 5.855 orang.

Dua misi simpati dan diplomasi Wapres Ma'ruf Amin sudah selesai dilakukan, namun pencapaian tujuan dari kedua misi tersebut masih harus terus diperjuangkan, tentu agar rakyat kedua negara merasakan sebesar-besarnya manfaat dari kerja sama yang diupayakan.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022