Hasil WRC salah satu menjadi langkah awal untuk Asian Games 2023, karena kompetitor tim Indonesia yang datang atau mengikuti WRC ada China, Jepang, Uzbekistan, Hong Kong
Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas rowing Indonesia Muhammad Hadris mengatakan hasil di Kejuaraan Dunia Rowing atau World Rowing Championships (WRC) di Racice, Republik Ceko, pekan lalu, menjadi bekal awal menuju Asian Games XIX/2023 di Hangzhou, China.

Pasalnya selain berkompetisi, Hadris menyebut WRC 2022 sebagai ajang untuk mengukur sejauh mana peta kekuatan lawan yang bakal tampil pada Asian Games 2023.

"Hasil WRC salah satu menjadi langkah awal untuk Asian Games 2023, karena kompetitor tim Indonesia yang datang atau mengikuti WRC ada China, Jepang, Uzbekistan, Hong Kong," kata Hadris kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Timnas rowing TC di Belgia dalam persiapan menuju Kejuaraan Dunia 2022

Skuad Merah Putih menurunkan 10 atlet untuk mengikuti tiga nomor dari 14 yang dilombakan dalam Kejuaraan Dunia Rowing 2022.

Pada nomor Men's Four (M4-), Indonesia menurunkan Ferdiansyah, Ali Buton, Ghifari Denri Maulidzar, dan Ardi Isadi. Mereka menempati peringkat 19 setelah di final D hasilnya Boat Under Weight (BUW).

Sedangkan catatan waktu terbaik terjadi pada babak repechage 1 dengan 06:05,28 menit.

Pemenangnya pada nomor ini adalah Inggris Raya (William Stewart, Sam Nunn, David Ambler, dan Freddie Davidson) yang di final A mencatatkan waktu 5:48,29 menit.

Pada nomor M4x, Indonesia menurunkan Ihram, Sulpianto, Rendi Setia Maulana, dan Memo yang akhirnya finis di urutan 17 usai finis di final C dengan waktu 5:58,63 menit.

Pemenangnya adalah Polandia (Dominik Czaja, Mateusz Biskup, Miroslaw Zietarski, dan Faboan Baranski) dengan waktu 5:40,08 menit.

Baca juga: Lomba Perahu Layar digelar di Surabaya peringati HUT ke-77 RI

Adapun pada bagian putri, Indonesia mengikuti nomor Lightweight Women’s Double Sculls (LW2x) dengan wakil Chelsea Corputty dan Mutiara Putri. Mereka menempati peringkat 20 setelah di final D mencatat waktu 7:30,99 detik.

Pada nomor tersebut peraih emas adalah Inggris Raya (Emily Craig dan Imogen Grant) yang membukukan waktu 6:54,78 menit.

Meski belum dapat meraih medali, Hadris mengatakan atlet Indonesia mengalami progres. Bahkan catatan waktu yang diraih bersaing dengan peserta lainnya, khususnya dari Asia.

"Khusus di M4X dan M4-, tim Indonesia, masih kalah 5 detik dari tim China yg sekaligus tuan Rumah Asian Games. Tim Indonesia harus berlatih lebih giat lagi, untuk menyamakan bahkan melebihi dari catatan waktu tersebut," ujar Hadris yang mengatakan pelatnas kembali bergulir pada 4 Oktober.

Untuk meraih prestasi, lanjut Hadris, perlu dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Menurut Hadris saat ini skuad Merah Putih membutuhkan perahu lomba dan dukungan untuk training camp.

"Perahu lomba yang ada saat ini khusus kelas ringan yang rata-rata berat pendayung 70kg. Sekarang yang dibutuhkan perahu kelas berat dengan rata-rata pendayungnya 85kg ke atas untuk putra," ujar Hadris.

"Tentunya PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) akan melakukan langkah-langkah untuk menyiapkan tim Indonesia, tapi perlu dukungan dari Kemenpora selaku pemerintah yang menyediakan budget," pungkas Hadris.

Baca juga: Tinju Asian Games Hangzhou jadi kualifikasi Olimpiade Paris

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022