Terus membangkitkan semangat untuk berkarya seni, menghasilkan karya-karya yang terbaik
Magelang, Jateng (ANTARA) - Sebanyak 36 seniman muda Magelang dan Yogyakarta pameran lukisan dan topeng bertajuk "Wahyu Rumagang" di Festival Lima Gunung XXI/2022 di kawasan Gunung Andong di Dusun Mantran, Desa Girirejo, Kabupaten Magelang, Jateng, 30 September-2 Oktober 2022.

Pembukaan pameran pada Jumat, ditandai dengan pemukulan gong oleh penikmat seni budaya asal Belanda yang tinggal di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang Ingo Piepers, yang antara lain dihadiri Camat Ngablak Puja Ikhtiarto, forkopimcam dan warga setempat, seniman dan pemerhati budaya dari berbagai kota.

Para perupa yang berjejaring dengan seniman petani Komunitas Lima Gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh) menyuguhkan 40 lukisan dan 50 topeng dalam pameran dengan judul sesuai dengan tema festival tersebut, "Wahyu Rumagang", terkait dengan kebangkitan dan semangat baru pascapandemi, khususnya kalangan generasi muda.

Baca juga: Pembatik cilik ingin batik karya seniman difabel Karawang mendunia

Seniman muda yang juga salah satu peserta pameran di salah satu rumah warga setempat, Khoirul Mutaqin, mengatakan tentang keikutsertaan para seniman menggelar pameran bersama dalam festival tersebut sebagai ungkapan semangat untuk terus berkarya seni.

"Terus membangkitkan semangat untuk berkarya seni, menghasilkan karya-karya yang terbaik," ujar seniman topeng Komunitas Lima Gunung itu.

Ia juga menyebut pameran seni rupa tersebut juga ajang silaturahim dan memperkuat semangat kebersamaan para seniman muda melalui pameran bersama.

Baca juga: Seniman: Seni cara terbaik sampaikan pandangan terkait masa kini

Dalam Festival Lima Gunung beberapa tahun terakhir, Khoirul atau akrab disapa Iroel berperan sebagai koordinator pameran seni rupa.

Selama ini, katanya, jalinan komunikasi antarseniman muda terus terbangun dan terjaga, sedangkan melalui pameran tersebut memberikan kesempatan masyarakat desa untuk mengapresiasi karya seni rupa.

Camat Ngablak Puja Ikhtiarto dengan salah satu wilayahnya Dusun Mantran Wetan itu, menyatakan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan seni budaya berupa Festival Lima Gunung, setelah pandemi COVID-19 melandai.

Baca juga: Kesenian masih belum pulih sepenuhnya dari dampak pandemi

Ingo yang juga pengelola salah satu penginapan di kawasan Candi Borobudur mengemukakan tentang pentingnya kalangan muda mengembangkan inspirasi dan kreativitas berkesenian sebagai bagian penting menjaga kelestarian dan kelangsungan kebudayaan.

"Budaya dan seni penting sebagai bentuk kreativitas dan ekspresi individu dan komunitas. Budaya dan seni juga bentuk komunikasi yang penting untuk kesehatan masyarakat," kata dia.

Rangkaian puncak Festival Lima Gunung XXI/2022 di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang berlangsung selama 30 September-2 Oktober 2022 dengan 63 kelompok kesenian dari grup-grup Komunitas Lima Gunung dan jejaringanya di luar daerah setempat dan luar negeri.

Berbagai acara festival tersebut, antara lain pementasan tari, musik, kirab budaya, performa seni, pameran seni rupa, dan pidato kebudayaan.

Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022