jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat dapat mengakibatkan kematian
Koba, Babel, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga September 2022 mencatat sebanyak 195 kasus demam berdarah dengue (DBD).

"Terjadi penambahan sebanyak 92 kasus jika dibandingkan data pada Mei 2022 tercatat sebanyak 103 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, dr Anas dalam acara pertemuan pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit DBD di Koba, Jumat.

Anas menjelaskan, dari 195 temuan kasus tersebut tercatat sebanyak enam penderita dinyatakan meninggal dunia terserang DBD.

"Penyebaran DBD terkait erat dengan kepadatan penduduk, mobilitas, pengetahuan, sikap, perilaku, peran serta masyarakat, serta kondisi iklim," kata Anas.

Faktor lain yang mungkin turut mempengaruhi, kata dia, permasalahan pengelolaan lingkungan yang kurang baik sehingga menyebabkan tingginya habitat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

"Pencegahan dan pengendalian DBD ini bisa diatasi bersama dengan melakukan koordinasi dan integrasi berbagai kegiatan serta peningkatan kerja sama lintas sektor, sehingga dapat meminimalkan peluang terjadinya penularan dan kejadian luar biasa di masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Tekan DBD, warga Bangka Belitung diminta tidak menolak "fogging"
Baca juga: HAKLI Bangka ingkatkan masyarakat waspadai sebaran DBD

Anas juga mengatakan, bahwa kasus kematian akibat DBD disebabkan keterlambatan penanganan secara medis.

"Penderita sering terlambat memeriksa kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat, itu juga jadi penyebab," ujarnya.

Dinas Kesehatan Bangka Tengah mendata terdapat tiga kecamatan yang menjadi wilayah dengan kasus tertinggi DBD, yaitu Pangkalanbaru, Lubuk Besar, dan Sungaiselan.

Ia menjelaskan, demam berdarah adalah penyakit akibat gigitan nyamuk pembawa virus Dengue biasanya terjadi pada musim pancaroba.

"Penyakit DBD menyebabkan gejala demam tinggi dan jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat dapat mengakibatkan kematian," katanya.

Dia mengatakan, pencegahan dini penyebaran DBD harus dilakukan oleh masyarakat seperti rutin menguras bak mandi seminggu sekali, membersihkan tampungan air, memasang kelambu, menimbun barang bekas dan penyebaran abate.

Baca juga: Tekan demam berdarah, "Jumat Bersih" diintensifkan di Bangka Belitung
Baca juga: Status waspada DBD ditetapkan Dinas Kesehatan Babel
Baca juga: Tujuh kasus DBD terjadi di Belitung Timur

 

 

 

Pewarta: Ahmadi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022