Jakarta (ANTARA) - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menghadirkan Sustainability Market Linked-Deposit (Sustainability MLD) sebagai wadah bagi nasabah yang ingin berinvestasi pada proyek-proyek pembiayaan hijau atau ramah lingkungan.

Direktur Treasury and Capital Market CIMB Niaga John Simon mengatakan dana yang berhasil dihimpun melalui produk ini hanya akan disalurkan ke pembiayaan yang masuk dalam Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) berdasarkan POJK No.51/POJK.03/ 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan.

“Melalui Sustainability MLD kami memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berinvestasi sekaligus turut menyelamatkan bumi. Nasabah juga berperan mendorong debitur untuk menerapkan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dan menciptakan dampak positif melalui aktivitas usaha berwawasan lingkungan atau sosial,” kata John dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

Dia menyebut kehadiran produk ini melengkapi portofolio produk dan program sustainability yang telah disediakan oleh perseroan, seperti Sustainability Linked Waqf Savings, Electric Motor X-tra, Green Mortgage, Green Sukuk Investment, dan Sustainable Finance Program.

Dia mengatakan produk ini akan memberikan keuntungan kepada nasabah berupa potensi tingkat pengembalian dana yang lebih tinggi dari produk deposito konvensional.

Dia melanjutkan nominal pokok yang ditempatkan mendapat jaminan 100 persen apabila disimpan sampai jatuh tempo.

"Produk ini juga likuid dan fleksibel, nasabah bisa mencairkan dana setelah periode tertentu sesuai harga pasar yang berlaku dan bisa digunakan sebagai jaminan pinjaman," kata John.

John menyebut hadirnya Sustainability MLD ini bagian dari upaya perseroan dalam mendorong kolaborasi berbagai sektor untuk memitigasi perubahan iklim melalui pengurangan emisi karbon.

Dia berharap produk ini dapat meningkatkan minat masyarakat dalam berinvestasi melalui instrumen yang memberikan nilai tambah untuk masa depan yang lestari, sekaligus keuntungan finansial.

"Kami menyadari implementasi sustainability tidak dapat dilakukan sendiri, namun perlu kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan untuk membentuk ekosistem pembiayaan berkelanjutan," kata John.

Baca juga: BNI salurkan pembiayaan hijau capai Rp176,6 triliun semester I-2022
Baca juga: Menakar pendanaan hijau di Indonesia sebagai agenda penting G20
Baca juga: Airlangga tekankan soal perbaikan bauran energi dan pembiayaan hijau

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022