Membangun kapasitas untuk menghadapi wabah penyakit di masa depan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melaporkan penggalangan komitmen dana Financial Intermediary Funds (FIF) melalui Forum G20 telah terhimpun sekitar 1,4 miliar dolar AS hingga September 2022.

Dilansir dari keterangan tertulis Biro Humas Kementerian Kesehatan RI di Jakarta, Sabtu, dana tersebut diperuntukkan bagi peningkatan kapasitas respons, pencegahan, persiapan, dan deteksi menghadapi pandemi di masa depan.

"COVID-19 mengajarkan saat kita pulih dari krisis, kita harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa kita harus membangun kapasitas kita untuk menghadapi wabah penyakit di masa depan dengan strategi yang efektif," kata Budi Gunadi Sadikin.

Presidensi G20 Indonesia menggagas FIF sebagai mekanisme pembiayaan yang lebih efektif dalam penanganan pandemi di masa depan.

Walaupun kondisi COVID-19 secara global telah membaik, kata Budi, tapi setiap negara harus memperkuat kapasitasnya dalam mempersiapkan, mencegah, mendeteksi, dan merespons penyakit yang akan muncul mendatang.

Baca juga: Menkes dan Menkeu G20 bertemu bahas sumber dana darurat kesehatan

Baca juga: Menkes sebut Indonesia berikan pendanaan FIF 50 juta dolar AS


Pesan itu disampaikan Budi dalam agenda Philanthropy Asia Summit 2022: Fireside Chat, di Singapura pada Jumat (30/9).

Upaya tersebut menjadi kepentingan bersama seluruh negara, terutama negara G20 dalam memperkuat arsitektur kesehatan menghadapi penyakit menular yang muncul, muncul kembali, serta membahayakan kesehatan masyarakat.

Pandemi COVID-19, lanjut Menkes Budi juga menjadi kesempatan Indonesia melakukan perbaikan sistem kesehatan di Tanah Air melalui enam pilar transformasi.

Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer dengan meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar seperti imunisasi, konsultasi dengan dokter umum, pemeriksaan kesehatan, dan edukasi masyarakat tentang pola hidup sehat.

Transformasi layanan rujukan dengan memperkuat pelayanan rujukan khususnya di wilayah timur dengan meningkatkan akses dan kualitas.

Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan dengan memperkuat tanggap darurat melalui pengawasan berbasis laboratorium secara real-time dan pengembangan kapasitas produksi dalam negeri bahan aktif farmasi, vaksin, dan alat kesehatan.

Transformasi Pembiayaan Kesehatan dengan mewujudkan pembiayaan kesehatan yang lebih efektif, efisien, merata, dan berkelanjutan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau.

Transformasi Sumber Daya Kesehatan Manusia dengan meningkatkan sumber daya manusia kesehatan yang cukup dan merata di seluruh Indonesia.

Transformasi Teknologi Kesehatan dan Bioteknologi dengan menyiapkan sebuah platform tunggal bagi setiap orang untuk mengakses dokumen kesehatan dan berfungsi sebagai inovasi bioteknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

Terkait Bioteknologi, Kemenkes telah mendirikan Biomedical dan Genome Science Initiative (BGSi), yang akan berfokus pada perbaikan klinis, untuk lebih meningkatkan layanan kesehatan berbasis genomik di rumah sakit.

Tiga kegiatan utama BGSi adalah sekuensing seluruh genom, biobank dan sistem data terintegrasi (rekam medis, data demografi dan data genomik).

Baca juga: G20 RI berhasil ajak 19 negara dan 3 filantropi berkomitmen untuk FIF

Baca juga: Menlu sebut Indonesia bantu perkuat infrastruktur kesehatan global

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022