Bandung, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bangga Indonesia menjadi negara pertama di kawasan ASEAN yang memiliki kereta cepat yakni Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

"Suatu kebanggaan bahwa Indonesia menjadi negara pertama yang memiliki dan mengoperasikan kereta cepat di ASEAN," ujar Budi Karya di Tegalluar, Bandung, Jawa Barat pada Sabtu.

Dia menambahkan, KCJB merupakan kereta cepat yang memiliki kecepatan 350 km/jam.

"Jadi kita bayangkan ada suatu kereta cepat dan mampu dengan kecepatan 350 km/jam beroperasi," kata Budi Karya.

Menteri Perhubungan melakukan peninjauan progres proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Sabtu (1/10).

"Saya tadi ke Padalarang guna memastikan perjalanan dari Jakarta menuju Bandung dengan waktu yang baik, yakni Jakarta-Padalarang 30 menit dan dari Padalarang ke Bandung 22 menit sehingga totalnya 52 menit," katanya.

Baca juga: Peringati HUT ke-77, KAI siapkan LRT Jabodebek dan KA cepat

Dia juga mengatakan, nantinya KCJB juga akan memiliki waktu antara atau headway 26 menit.

Sebelumnya, rangkaian kereta inspeksi untuk kebutuhan perawatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) diberangkatkan menuju Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung.

Satu kereta penumpang bertenaga listrik dan satu kereta inspeksi, masing-masing dengan formasi delapan gerbong, telah tiba di Indonesia setelah menempuh perjalanan laut selama 11 hari dari Tiongkok.

GM Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry mengatakan, persyaratan termasuk perizinan untuk perjalanan rangkaian kereta inspeksi untuk proyek KCJB ini sudah selesai, sehingga rangkaian kereta inspeksi untuk proyek KCJB bisa dikirim ke Depo Tegalluar.

Perjalanan menuju Depo Tegalluar dilakukan pada window hours pada pukul 22.00 WIB-05.00 WIB. Hal ini bertujuan untuk tidak mengganggu arus lalu lintas.

Setibanya di Depo Tegalluar, rangkaian kereta inspeksi dirangkai ulang setelah seluruh cars atau kereta lengkap.

Baca juga: KA cepat Jakarta-Bandung generasi Fuxing dan bercirikan Indonesia

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022