Banda Aceh (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan segera membantu dan menangani gangguan gajah liar yang merusak gubuk dan tanaman warga di pedalaman Krueng Sabee Aceh Jaya.
 

Kepala Resort BKSDA Aceh Jaya, Supriadi di Calang, Sabtu mengatakan pihaknya sudah menyampaikan laporan terkait gajah ubrak abrik tanaman warga dan merusak gubuk warga kepada pimpinan di Banda Aceh.
 

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan rekan lainnya di CRU guna membantu menghalau gajah tersebut kehabitatnya, agar tidak mengganggu lagi tanaman warga,” katanya.
 

Ia mengatakan kawan-kawan di CRU akan bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan dan membantu masyarakat menghalau gajah tersebut.

Baca juga: Seekor gajah liar masuk kepemukiman warga di Lamno

Baca juga: Lima ekor gajah rusak rumah dan kebun warga di Nagan Raya Aceh

 

Kepala BKPH Krueng Teunom, Armidi mengatakan pihaknya juga sudah menerima laporan terkait konflik gajah liar tersebut di pedalaman Krueng Sabee Aceh Jaya.
 

“Kami sudah melaporkan perihal tersebut kepada pihak BKSDA Aceh dalam hal ini juga tim NGO CRU Aceh terhadap penanganan gajah tersebut, karena kewenangan tetap pada mereka, dan setelah ada perintah untuk turun kita akan segera turun ke lokasi,” katanya.
 

Ia menyebutkan sejak 2022 lalu khusus di Kecamatan Krueng Sabee sudah ada belasan laporan terhadap konflik gajah dan manusia tersebut.
 

“Sejak awal Januari 2022 sudah ada lebih kurang 15 kasus di Kecamatan Krueng Sabee sendiri terkait konflik gajah tersebut, dan kita berusaha membantu dan menghalaunya kehabitannya,” katanya.
 

Sebelumnya kawanan gajah liar kembali merusak gubuk dan tanaman warga Desa Panggong Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Kawanan gajah tersebut berada di kawasan Dusun Bahagia Ujong peudeng Gampong Panggong.

Baca juga: Kawanan gajah liar ubrak-abrik lahan peremajaan sawit di Aceh Jaya

Baca juga: Kawanan gajah liar obrak-abrik tanaman warga di Pidie

 

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022