Jakarta (ANTARA) - Terdapat sejumlah berita penting dan menarik bidang ekonomi pada pekan ini yang informasinya masih layak untuk disimak.

Mulai usulkan anggaran Rp100 triliun untuk serap hasil petani hingga pemerintah tidak akan terbitkan euro bond tahun ini.

Berikut berita-berita sepekan yang masih layak dibaca selengkapnya:

  1. LPS naikkan tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah jadi 3,75 persen

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menaikkan tingkat bunga penjaminan (TBP) simpanan dalam rupiah di bank umum sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75 persen dan sebesar 50 bps untuk simpanan dalam valuta asing di bank umum menjadi 0,75 persen.

Selain itu, TBP simpanan rupiah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga ditingkatkan sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen.

 
2. Mendag Zulkifli usulkan anggaran Rp100 triliun serap hasil petani


Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan adanya penyediaan anggaran sebesar Rp100 triliun per tahun untuk menyerap komoditas bahan pokok hasil para petani.

Zulkifli mengatakan langkah ini dilakukan untuk mendukung kesejahteraan para petani sehingga mereka bisa fokus menanam yang pada akhirnya harga bahan pokok terjangkau dan pasokan terjaga.
 

3. Menkeu: Belanja subsidi capai Rp139,8 triliun per Agustus 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi belanja subsidi telah mencapai Rp139,8 triliun per Agustus 2022 atau naik 16,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yakni Rp119,7 triliun.

Tingginya realisasi subsidi tersebut dibandingkan tahun lalu dipengaruhi oleh peningkatan volume penyaluran barang bersubsidi dan kenaikan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP).
 

4. Sri Mulyani: Investasi ekonomi digital RI capai 4,7 miliar dolar AS

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan nilai investasi ekonomi digital Indonesia mencapai 4,7 miliar dolar AS selama triwulan I-2021, berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company.

"Angka tersebut melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir," ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Integrity and Compliance Task Force B20 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.

  5. Pemerintah tak akan terbitkan "euro bond" pada tahun ini

Pemerintah tak akan menerbitkan surat utang (obligasi) dalam denominasi euro atau Euro Bond pada tahun ini, karena mata uang negara-negara Eropa tersebut kondisinya sedang tidak baik di tengah gejolak ekonomi saat ini.

"Saat ini euro sangat jelek, makanya tahun ini tidak kami terbitkan karena sedang tidak bagus," ungkap Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman dalam media briefing di Jakarta, Jumat.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022