Montreal (ANTARA) - Nigeria akan mempertimbangkan untuk membeli pesawat jet penumpang buatan China yang baru disertifikasi, C919, kata Menteri Penerbangan Hadi Sirika, Sabtu (1/10).

Pembelian C919 itu dimungkinkan saat maskapai penerbangan nasional Nigeria Air berencana untuk memiliki hingga 30 pesawat pada 2025, kata Menteri Sirika.

Sirika mengatakan maskapai baru tersebut akan memiliki campuran koleksi pesawat, yaitu Airbus dan Boeing.

Namun, ia menambahkan bahwa maskapai itu juga ingin melihat kemungkinan memiliki jet berbadan ramping buatan China tersebut, yang sudah disertifikasi oleh otoritas China pada Jumat (30/9).

"Kami belum melihat C919. Tapi kalau sebagus yang lainnya, kenapa tidak," katanya kepada Reuters di Montreal, Kanada.

Pada Jumat, China memuji pengembangan pesawat jet pertama jarak menengah untuk penumpang itu sebagai wujud upaya swasembada.

Sejalan dengan itu, China mengeluarkan izin penggunaan bagi pesawat tersebut, yang ditargetkan bisa menyaingi pesawat buatan perusahaan-perusahaan raksasa negara Barat dalam hal pemesanan.

Pesawat pertama C919, yang dirancang untuk bersaing dengan model-model lorong tunggal buatan Airbus dan Boeing, akan dikirimkan pada akhir tahun ini, menurut laporan kantor berita negara China, Xinhua.

Belum ada kejelasan soal kapan pesawat itu bisa disertifikasi oleh Amerika Serikat atau Eropa --yang artinya akan membuka jalan bagi penjualan di sebagian besar pasar asing.

Para analis industri mengatakan masih dibutuhkan waktu hingga satu dasawarsa sebelum China bisa secara serius menangani dominasi ganda, Boeing-Airbus, saat ini.

"China dan Nigeria memiliki hubungan yang bersahabat dan saling menghormati serta membawa manfaat bersama," kata Sirika.

Selama berpuluh-puluh tahun, China telah memberikan pinjaman miliar dolar bagi Afrika untuk membangun jalan, pembangkit listrik, dan jalan raya.

Nigeria, negara paling padat penduduk di Afrika, merupakan pengimpor utama barang-barang China yang nilainya mencapai hingga 23 miliar dolar AS (sekitar Rp349,41 triliun) pada 2021.

Sumber: Reuters

Baca juga: Nigeria jajaki potensi kerja sama alat pertahanan dengan Indonesia
Baca juga: Pemerintah buka peluang ekspor pesawat terbang ke Nigeria

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022