Surabaya (ANTARA) - Pimpinan DPRD Surabaya menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi pascalaga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10) malam, yang menewaskan seratusan orang.

"Kami mengajak semua masyarakat untuk menundukkan kepala dan mengirimkan doa terbaik bagi para korban," kata Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Minggu.

Adi mendoakan, semoga korban meninggal dunia diberi tempat paling mulia di sisi Tuhan YME dan untuk korban luka-luka dan sedang dalam perawatan, semoga lekas sembuh dan pulih kembali.

"Kami juga doakan seluruh keluarga korban diberikan kesabaran dan kekuatan dalam melewati suasana kedukaan yang tidak mudah ini," ujar Adi.

Adi mengatakan, sepak bola adalah hiburan rakyat yang digemari banyak orang. Dukungan para suporter terhadap tim kesayangan, membuat sepak bola menjadi semarak.

Meski demikian, kata dia, seharusnya tak ada pertandingan sepak bola yang seharga nyawa manusia.

Baca juga: Pemprov Jatim fokus penanganan korban tragedi Kanjuruhan

"Kami sering mendengar dan membaca bahwa tak ada sepak bola seharga nyawa manusia. Tapi kejadian meninggalnya suporter sepak bola kini terjadi lagi. Semoga kejadian seperti ini adalah yang terakhir kali. Kami benar-benar prihatin dan bersedih," kata Adi.

Dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semuanya, baik itu suporter, panitia pelaksana pertandingan, aparat keamanan, operator liga, dan PSSI.

"Kami semua harus memetik pelajaran. Soal penataan pertandingan, mitigasi risiko di setiap laga, dan berbagai detil lain agar kejadian serupa tak terulang lagi," ujar dia.

Ungkapan keprihatinan dan duka mendalam terus mengalir dari semua kalangan atas tragedi Kanjuruhan. Melalui kanal-kanal media sosial dan media massa, terekspose pernyataan maupun poster bela sungkawa yang mendalam.

"Ini menunjukkan kemanusiaan di atas segalanya. Nyawa manusia lebih berharga dari apapun," kata Adi.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya Syaifudin Zuhri berharap tragedi Kanjuruhan tidak terjadi kembali, baik itu di Kota Surabaya maupun di daerah lainnya di Indonesia. Cak Ipul panggilan lekatnya, berharap suporter semakin dewasa saat menonton pertandingan sepakbola.

"Menang dan kalah itu hal biasa dalam setiap pertandingan. Mari saling menjaga satu sama lain meskipun tim sepak bola kesayangannya menang ataupun kalah," ujar dia.

Menurut Cak Ipul, jangan sampai ada rasa persaingan karena hidup ini saling melengkapi satu sama lain. "Mari bergandeng tangan dan saling menjaga," kata dia.

Baca juga: Khofifah harapkan insiden kerusuhan Kanjurahan tak terulang

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022