Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia menyampaikan duka dan belasungkawa mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang menelan banyak korban jiwa.

"Kami menyampaikan duka dan belasungkawa atas insiden yang menimpa korban di Kanjuruhan, Malang," kata Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh melalui pesan singkat yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.

Asrorun Niam mendoakan korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.

MUI pun mengajak semua pihak, terutama ormas Islam untuk bahu membahu memberikan pertolongan terkait penanganan jenazah dengan sebaik-baiknya.

"Hak-hak jenazah agar segera ditunaikan sesuai ketentuan keagamaan. Bagi jenazah yang belum teridentifikasi, bisa segera ditangani secara syar'i," katanya.

Menurut dia, MUI pusat sudah berkoordinasi dengan MUI daerah untuk mengkonsolidasikan dan memberi dukungan dalam penanganan korban.

"Saya menjalin komunikasi intensif dengan MUI daerah dan pimpinan ormas Islam, termasuk pimpinan pondok pesantren di Malang untuk dapat memberikan layanan darurat penanganan korban, layanan pengurusan jenazah," katanya.

MUI juga mengajak semua pihak untuk memberikan pertolongan bagi korban yang masih hidup untuk segera diselamatkan dan ditangani sebaik-baiknya.

Hingga Minggu pukul 11.30 WIB, korban meninggal dunia akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pascapertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, tercatat mencapai 129 orang.

Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.

Baca juga: Pimpinan DPRD Surabaya sampaikan duka cita atas tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Khofifah harapkan insiden kerusuhan Kanjurahan tak terulang
Baca juga: Pemprov Jatim fokus penanganan korban tragedi Kanjuruhan

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022