Jakarta (ANTARA) -
Ketua Umum Pengurus Pusat Kolektif (PPK) Korgoro 1957 Dave Akbarshah Fikarno Laksono menyampaikan dukacita yang mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 129 orang.
 
"Saat ini suasana duka di dunia bola tanah air, kami Kosgoro 1957 menyatakan dukacita yang mendalam," kata Dave dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
 
Dave mengingatkan dampak dari tragedi Kanjuruhan setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya itu berpotensi event internasional yang digelar Indonesia menjadi terancam. Pada tahun depan Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
 
"Pada saat kita perlahan keluar dari pandemi, kita memulai kegiatan sosial budaya ekonomi dan juga event internasional sampai olahraga, sekarang dinodai, bahkan berpotensi diragukan kembali melakukan event besar. Kami meminta pertanggungjawaban semua pihak," ujarnya.
 
Diharapkan pula  jangan sampai citra Indonesia tercoreng dan diragukan untuk gelar kegiatan-kegiatan internasional.
 
Dave juga meminta semua pihak harus bekerja sama dan berkoordinasi mengusut tuntas penyebab meninggalnya ratusan orang tersebut.
 
Ditekankan pula bahwa investigasi dilakukan secara terbuka dengan pelibatan semua pihak agar internasional tetap bisa percaya pada bangsa Indonesia.
 
"Jangan sampai kemampuan Indonesia diragukan dalam perhelatan besar," kata anggota DPR RI itu.

Ia meminta semua pihak, baik forkopimda, kementerian olahraga, kepolisian, maupun lembaga intelijen harus berkoordinasi untuk menuntaskan dan mencari tahu persoalan tersebut.

Baca juga: Kompolnas akan lakukan supervisi penanganan tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Kapolda Jabar minta Bobotoh tak ke GBLA dampak Tragedi Kanjuruhan
 
Korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya bertambah menjadi 129 orang.
 
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi di Kabupaten Malang, Minggu, mengatakan bahwa hingga saat ini ada tambahan dua korban meninggal dunia setelah mereka menjalani perawatan.
 
"Jumlah korban saat ini masih kami cocokkan, yang sudah pasti sebanyak 129 orang. Mudah-mudahan jangan bertambah lagi," kata Muhadjir.
 
Saat ini, kata Muhadjir, tim masih mengumpulkan fakta-fakta di lapangan. Selanjutnya akan dilakukan investigasi terkait dengan tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10) malam.
 
Menurut dia, pada saat ini fokus penanganan terhadap korban yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di wilayah tersebut. Setelah itu, baru dilakukan investigasi, kemudian ambil sikap dari kejadian itu.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022