Solo (ANTARA) - Ribuan orang memadati acara Berkebaya Bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan sejumlah pejabat tinggi di Solo, Minggu.

Pantauan di Solo, Iriana hadir dengan mengenakan atasan kebaya kartini bermotif bunga dengan dilengkapi kerudung ungu. Sebagai bawahan, Ibu Negara mengenakan kain jarik sogan.

Pada sambutannya, Iriana mengatakan kain dan kebaya telah lama jadi ciri dan gaya berbusana khas perempuan Indonesia dan mencitrakan perempuan Indonesia.

Ia juga mengapresiasi para perempuan Indonesia yang selalu setia mengenakan kain dan kebaya dalam kegiatan sehari-hari.

"Kepada para perempuan Indonesia, pesinden, pengrawit, penari, buruh gendong, bakul jamu, dan pembatik yang selalu setia mengenakan kain dan kebaya dalam bekerja dan melakukan kegiatan sehari-hari, semoga kesetiaan dan kecintaan ibu-ibu pada kain dan kebaya akan menginspirasi kaum perempuan dan generasi muda Indonesia untuk bangga dan makin mencintai kain dan kebaya sebagai citra perempuan Indonesia," katanya.

Baca juga: Menteri PPPA apresiasi Parade Kebaya Nusantara 2022 di Puri Tabanan

Iriana juga berkesempatan melakukan dialog dengan sejumlah peserta parade, salah satunya Klara Sumartini yang berasal dari Komunitas Pecinta Budaya Busana Nusantara (PBBN) Yogyakarta.

"Saya tadi bersama-sama dengan Komunitas PBBN memang ingin ke sini, ikut merayakan dan nyengkuyung (mendukung) acara ini," katanya.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk rekor dunia dengan kategori Parade Kebaya Dengan Jarik Wiron Solo Bersama Ibu Negara Oleh Perempuan Terbanyak.

Beberapa tokoh yang terlihat hadir di antaranya istri Wakil Presiden RI Wury Ma'ruf Amin, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, istri-istri seluruh gubernur di Indonesia, dan OASE yang terdiri dari para istri menteri Kabinet Indonesia Maju.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Acara Febri Dipokusumo mengatakan saat ini gerakan berkebaya sedang marak di Indonesia. Menurut dia, ada tujuan khusus mengapa kegiatan berkebaya ini digaungkan oleh banyak komunitas, salah satunya mendukung usulan kebaya sebagai warisan budaya dunia UNESCO.***3***

Baca juga: Reisa Broto Asmoro sebut kebaya bisa jadi tren seperti batik

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022