Desain besar dari musim ini adalah menghargai sejarah yang sudah diperbuat mulai dari atlet hingga pengurus
Jakarta (ANTARA) - Pemilik Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) Eka Putra Wirya mengatakan pembangunan Museum Catur Nasional di SCUA, Bekasi, Jawa Barat mengusung konsep modern dan interaktif.

Pria yang menjabat sebagai Dewan Pembina Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) ini berharap berbagai konsep menarik di Museum Catur Nasional dapat menarik minat lebih banyak anak-anak untuk menekuni olahraga catur.

"Yang terpenting itu isi dan kontennya yang modern dan serba digital. Ada permainan interaktif dan lainnya, sehingga menarik minat anak-anak. Yang terpenting anak-anak senang dulu. Kalau hanya melihat foto dan tulisan itu tidak akan menarik," ujar Eka dalam acara peletakan batu pertama di SCUA, Minggu.

Baca juga: Pecatur potensial bermunculan di Festival Catur Pelajar Nasional 2022

Eka menargetkan pembangunan Museum Catur Nasional rampung dalam sembilan bulan ke depan. "Prinsip kami adalah mengedukasi dan menginspirasi anak-anak untuk menjadi pecatur andal seperti bahkan melebihi pendahulunya yang memiliki prestasi membanggakan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto mengatakan pembangunan Museum Catur Nasional menjadi tonggak sejarah bagi olahraga catur di Indonesia.

"Desain besar dari musim ini adalah menghargai sejarah yang sudah diperbuat mulai dari atlet hingga pengurus. Ke depan tentunya untuk melanggengkan tata nilai yang harus dijaga yakni persahabatan, persaudaraan, dan juga kerja keras," ujar Utut.

Pembangunan Museum Catur Nasional, kata Utut, sebenarnya sudah dilakukan sejak 18 September lalu. Namun karena satu dan lain hal, peletakan batu pertama baru bisa dilakukan, hari ini.

Baca juga: 1.393 peserta ikuti Festival Catur Pelajar Tingkat Nasional 2022

Guna menarik minat anak-anak untuk menekuni olahraga catur, lanjut Utut, museum juga mengusung konsep enjoyment.

"Jadi untuk orang tua atau yang mengantarkan bisa bersantai. Museum ini tidak melulu serius. Kami buat senyaman mungkin," ujar Utut.

Dia juga berharap adanya Museum Catur Nasional dapat menginspirasi pecatur-pecatur muda untuk terus bisa berprestasi mengharumkan Indonesia di pentas internasional.

Baca juga: Menpora terima proposal pembangunan Sekolah Catur di Gorontalo

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022