Jakarta (ANTARA) - Tokoh Pemuda Papua Ali Kabiay menyarankan pemilihan para calon pemimpin di tanah Papua ke depan harus melalui proses penyaringan yang ketat.

“Kita harus melakukan penyaringan kepada para calon pemimpin di Papua meliputi penyaringan ideologi, penggunaan anggaran hingga moralitas,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Ketua Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua itu menjelaskan bahwa keinginan itu berkaca dari kasus Gubernur Papua Lukas Enembe yang terjerat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga: Kepala Suku Wali Papua minta Lukas Enembe hormati hukum

Melalui tiga tahapan itu, kata dia, maka dapat diketahui apakah para calon pemimpin di Papua benar-benar mencintai NKRI atau tidak. Berikutnya, bagaimana mereka dapat menggunakan anggaran dengan baik serta bagaimana moralitas mereka.

‘’Moralitas ini berkaitan dengan ketuhanan sehingga mereka bisa menjadi pemimpin yang amanah dan bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah. Pemimpin di Papua itu tidak boleh melawan dengan pemerintah pusat,’’ katanya menegaskan.

Terkait kasus Lukas Enembe, ia berharap dapat menjadi tokoh panutan bagi kaum muda Papua jika dapat membuktikan kepada KPK bahwa dirinya tidak melakukan korupsi, tidak melawan pemerintah pusat, dan tetap menunjukkan rasa cintanya kepada NKRI.

Baca juga: Tokoh muda Papua mengajak masyarakat dukung proses hukum Lukas Enembe
Baca juga: MRP Papua minta Lukas Enembe mematuhi proses hukum di KPK


“Gubernur Lukas Enembe sebagai pemimpin harus berjiwa besar karena menjadi contoh bagi rakyat yang dipimpinnya. Lukas harus bisa hadir untuk memenuhi panggilan KPK dalam rangka penyelidikan guna membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah,” harapnya.

Ali mengajak warga Papua yang hingga saat ini masih tinggal di sekitar rumah kediaman Lukas Enembe untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu keamanan warga dan keamanan wilayah.

Karena keamanan, kata Ali, menjadi faktor terpenting dalam membangun suatu daerah. Kalau keamanan bagus, investor dari luar daerah bisa datang ke Papua untuk berinvestasi.

“Mari kita sama-sama menjaga kondusivitas daerah dan terutama menghargai masyarakat adat Tabi selaku pemilik hak ulayat Tanah Tabi karena wilayah Jayapura dan sekitarnya adalah milik masyarakat adat Tabi, dan masyarakat adat Tabi itu terbuka terhadap siapa saja," pesannya.

Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022