Manokwari (ANTARA) - Bupati Manokwari, Hermus Indou, meminta jajaran Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari dan Kepolisian Daerah Papua Barat untuk mengejar pelaku kejahatan yang menewaskan empat warga sipil di perbatasan Kabupaten Maybrat dan Kabupaten Bintuni.

"Selain mengevakuasi dan mengirim jenazah sampai tujuan, kami sangat berharap TNI/Polri sebagai perangkat negara harus mampu untuk melindungi dan menyelamatkan setiap nyawa warga negara Indonesia yang berdiam dan membangun kehidupannya di Tanah Papua," kata dia, di Manokwari, Papua Barat, Senin.

Baca juga: Empat terpidana pembunuhan di Manokwari dipindahkan ke Lapas Makassar

Ia menegaskan, para pelaku kejahatan pembunuhan yang menewaskan empat orang warga sipil asal Sulawesi Selatan harus diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dengan menjatuhkan hukuman yang seberat-beratnya setimpal dengan perbuatan yang dilakukan.

Ia katakan, mereka secara tegas mengecam dan mengutuk setiap tindakan yang sangat tidak manusiawi dan sangat tidak biadab yang terjadi di wilayah itu karena telah melanggar HAM.

Baca juga: Komnas PA kecam pembunuhan anak di Manokwari

Ia juga meminta aparat keamanan yang bertugas dalam menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) serta pengamanan kedaulatan agar bertugas dengan membawa peralatan perlindungan diri seperti senjata. Menurut dia, para anggota TNI dan Polri sudah banyak berguguran diserang oleh orang tak dikenal.

"Kalau mereka meninggal dalam tugas tanpa diperlengkapi dengan kelengkapan TNI-Polri yang cukup untuk melindungi diri sendiri, maka saya kira kita dalam bertugas pun sedang melakukan kelalaian," kata dia.

Ia juga mengajak semua orang untuk menjaga wilayahnya masing-masing agar tercipta keamanan dan kedamaian dan mewaspadai setiap orang yang hendak masuk dan menyusup khususnya di Manokwari dengan tujuan yang tidak jelas apalagi ingin mengancam kedaulatan NKRI.

"Sebelumnya kami sampaikan rasa prihatin kepada keluarga korban kejahatan. Kami berdoa semoga Tuhan senantiasa memberikan penghiburan dan ketabahan kepada keluarga untuk menerima kejadian ini secara ikhlas," kata dia.

Pewarta: Rachmat Julaini
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022