London (ANTARA) - Rusia memiliki dana untuk membantu empat wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Presiden Rusia Vladmir Putin pekan lalu dan dana itu merupakan bagian dari anggaran Rusia, kata Menteri Keuangan Anton Siluanov di hadapan parlemen.

Rusia menyatakan pencaplokan empat wilayah yang didudukinya itu setelah menggelar pemungutan suara yang disebutnya sebagai referendum.

Pemerintah negara-negara Barat dan Kiev mengatakan pemungutan suara itu melanggar hukum internasional, bersifat memaksa dan tidak mewakili.

"Prioritas untuk tiga tahun ke depan adalah integrasi penuh wilayah-wilayah baru tersebut," kata menkeu tanpa menyebutkan berapa banyak dana yang bakal dihabiskan.

"Anggaran federal memiliki sumber daya yang diperlukan untuk ini, baik untuk persediaan standar sosial saat ini... maupun dana untuk pemulihan ekonomi di wilayah baru Federasi Rusia."

Rusia berencana memperoleh 27,7 triliun rubel (sekitar Rp7,24 kuadriliun) tahun ini dan akan menganggarkan 29 triliun rubel (sekitar Rp7,59 kuadriliun), sehingga menimbulkan defisit 1,3 triliun rubel (sekitar Rp340 triliun) atau 0,9 persen dari produk domestik bruto (PDB), menurut Kementerian Keuangan Rusia.

Defisit anggaran diperkirakan akan melebar menjadi 2 persen dari PDB tahun depan sebelum turun menjadi 0,7 dari PDB pada 2025.

Rusia telah menganggarkan belanja senilai 6,6 triliun rubel (sekitar Rp1,73 kuadriliun), atau hampir seperempat dari total pengeluarannya, pada tahun depan, menurut rancangan anggaran negara pekan lalu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kemlu RI: Referendum Rusia atas empat wilayah Ukraina ilegal
Baca juga: Turki tolak pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia
Baca juga: Korsel tak sudi akui pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022